ENREKANG, iNewsCelebes.id - Kesejahteraan para petani menjadi salah satu program strategis Calon Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto dan Calon Wakil Gubernur Azhar Arsyad (DIA).
Program itu menjawab keluhan para pedagang saat Danny Pomanto blusukan ke Pasar Rakyat Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Kamis (10/10/2024) pagi.
Jika terpilih sebagai Gubernur Sulsel, Danny Pomanto bersama Azhar Arsyad akan membeli produk petani dengan harga yang layak.
"Petani begitu susah payah menghasilkan panen yang baik, kualitas baik, tapi harganya turun. Bisa dibayangkan kol yang tadinya Rp8 ribu per kilo hari ini cuma Rp500 per kilo," kata Danny Pomanto.
Kata dia, program ini adalah salah satu bentuk intervensi pemerintah provinsi untuk menjamin kesejahteraan para petani.
"Tentunya saya dengan visi-misi saya kita harus intervensi dengan cara membeli dengan harga yang layak," tuturnya.
Blusukan ke Pasar Rakyat Baraka dimanfaatkan Danny Pomanto untuk mendengarkan apa yang menjadi keluhan para pedagang dan petani.
Salah satunya Hamida, pedagang sayur di Pasar Rakyat Baraka. Kepada Calon Gubernur Nomor Urut Satu itu, ia mengeluhkan soal anjloknya harga produk petani.
Sayur kol yang dulunya Rp8 ribu per kilogram turun drastis menjadi Rp500 per kilogram. Pun dengan harga tomat yang dulunya Rp100 ribu tiga peti, turun menjadi Rp1.500 per kilogram.
"Pernah Rp8 ribu per kilo, tapi sekarang Rp500 per kilo. Inimi banyak petani kasih rusak sayur kol-nya," kata Hamida.
Ia pun bersyukur dengan program Danny-Azhar yang memerhatikan kesejahteraan para petani. Khususnya di Kabupaten Enrekang.
"Bagus kalau ada begitu, ada untungnya petani. Bagus kalau disurvei langsung begini," ucapnya.
Hal itu juga disampaikan Syamsuria salah satu pedagang. berharap Danny Pomanto mampu membangun Sulawesi Selatan lebih maju ke depan, khususnya di Kabupaten Enrekang.
"Kondisi sekarang murah (hasil petani), tidak bagus harga. Mudah-mudahan setelah naiknya Gubernur lebih naik harganya. Hasil panen petani. Semoga bisa membangun Enrekang lebih sejahtera," harap Syamsuria.
Editor : Arham Hamid
Artikel Terkait