MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Biografi Imam at Tirmidzi, sang ahli hadits yang memiliki kecerdasan luar biasa patut diteladani tiap Muslim. Sosok Imam at Tirmidzi merupakan salah satu periwayat dan ahli Hadis utama, selain Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, dan sederet nama lainnya.
Namun, pengembaraan sang ahli hadits dalam mencari ilmu penuh dengan rintangan. Penulis kutubussittah itu bahkan sempat mengalami kebutaan.
Berikut ini, ulasan sosok Imam At Tirmidzi, salah satu ahli hadits terkemuka.
Biografi Imam at Tirmidzi
Imam at Tirmidzi dilahirkan pada tahun 209 H di kota Tirmidz, sebelah timur Uzbekistan. Imam Tirmidzi bernama lengkap Imam Al-Hafiz Abu Isa Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa bin Ad-Dahhak As-Sulami At-Tirmidzi.
Imam at Tirmidzi, sosok penuh tawadhu’ dan ahli ibadah ini gemar berkelana mencari ilmu dan belajar hadits sejak usia 20 tahun.
Tirmidzi sudah mengembara ke berbagai negeri, antara lain Hijaz, Irak, Khurasan, dan lain-lain. Dalam lawatannya itu, dia banyak mengunjungi ulama-ulama besar dan guru-guru Hadis untuk mendengar Hadits dan kemudian dihafal dan dicatatnya dengan baik.
Imam at Tirmdizi dikaruniai oleh Allah kecerdasan yang luar biasa sehingga dengan mudah menyerap ilmu dari gurunya dan memiliki hafalan yang kuat. Sehingga, tidak heran banyak hadits yang dihafalkan kemudian ditulis dalam kitabnya.
Di antara gurunya adalah; Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Abu Daud. Selai itu, ia juga belajar pada Imam Ishak bin Musa, Mahmud bin Gailan, Said bin Abdurrahman, Ali bin Hajar, Ahmad bin Muni’, dan lainnya.
Perjalanan panjang pengembaranya mencari ilmu, bertukar pikiran, dan mengumpulkan Hadis itu mengantarkan dirinya sebagai ulama Hadis yang sangat disegani kalangan ulama semasanya. Kendati demikian, takdir menggariskan lain.
Mengalami Kebutaan
Daya upaya mulianya itu pula yang pada akhir hidupnya mendapat musibah kebutaan, dan beberapa tahun lamanya ia hidup sebagai tuna netra.
Imam at Tirmidzi Wafat
Dalam kondisi inilah, Imam Tirmidzi meninggal dunia, ia wafat di kota Tirmiz tanggal 13 Rajab 279 H pada usia 70 tahun.2 Di kemudian hari, kumpulan Hadis dan ilmu-ilmunya dipelari dan diriwayatkan oleh banyak ulama, di antaranya; Makhul ibnul-Fadl, Muhammad bin Mahmud bin Anbar, Hammad bin Syakir, Abd bin Muhammad An-Nasfiyyun, Al-Haisam bin Kulaib Asy-Syasyi, Ahmad bin Yusuf An-Nasafi, Abul-Abbas Muhammad bin Mahmud Al-Mahbubi, yang meriwayatkan kitab Al-Jami’ dari padanya, dan lain-lain.
Mereka ini pula murid-murid Imam Tirmidzi. Banyak kalangan ulama dan ahli Hadis mengakui kekuatan dan kelebihan dalam diri Imam Tirmidzi. Selain itu, kesalehan dan ketakwaannya pun tak dapat diragukan lagi.
Salah satu ulama itu, Ibnu Hibban Al-Busti, pakar Hadits, mengakui kemampuan Tirmidzi dalam menghafal, menghimpun, menyusun, dan meneliti Hadits, sehingga menjadikan dirinya sumber pengambilan Hadis para ulama terkenal, termasuk Imam Bukhari.
Imam Tirmidzi menitipkan ilmunya di dalam hasil karya beliau, diantara buku-buku beliau ada yang sampai kepada kita dan ada juga yang tidak sampai.
Hasil Karya Imam at Tirmidzi
Imam at Tirmidzi memiliki karya monumental yakni Kitab Al-Jami’ atau biasa dikenal dengan kitab jami’ Timidzi yang mejadi salah satu rujukan penting berkaitan masalah hadits dan ilmunya, serta termasuk dalam Kutubus Sittah (enam kitab pokok di bidang Hadis) dan ensiklopedia Hadis terkenal.
Di antara hasil karya Imam at Tirmidzi adalah:
1. Kitab Al Jami’, terkenal dengan sebutan Sunan at Tirmidzi.
2. Kitab Al ‘Ilal
3. Kitab Asy Syama’il an Nabawiyyah
4. Kitab Tasmiyyatu ashhabi rasulillah shallallahu’alaihi wa sallam.
5. Kitab At-Tarikh.
6. Kitab Az Zuhd
Demikian Kisah Imam at Tirmidzi yang berkenala mencari ilmu
Editor : Arham Hamid
Artikel Terkait