BONE, iNewsCelebes.id - Demo tolak kenaikan pajak bukan hanya terjadi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.Aksi penolakan serupa juga terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Selasa kemarin (12/8/2025).
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bone menggelar aksi di kantor Bupati Bone dan DPRD Bone menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Dilansir dari akun @infobone, aksi damai di halaman Kantor Bupati bahkan diwarnai insiden tidak terduga.
"Seorang oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diduga mengeluarkan senjata tajam (sajam) saat mahasiswa menyampaikan tuntutan keadilan bagi masyarakat," tulis akun @infobone.
"Beruntung, tindakan tersebut segera dihentikan setelah aparat kepolisian yang berada di lokasi bergerak cepat mengamankan oknum tersebut," sambungnya.
Perwakilan massa, Muh. Saipul dalam orasinya menyatakan akan terus berjuang hingga keadilan berpihak kepada rakyat.
“Selama masih ada air mata pribumi menetes di negeri ini, tugas PMII belum selesai,” tegas Muh. Saipul dalam orasinya.
Aksi unjuk rasa di momen menyambut HUT Kemerdekaan RI Ke 80, massa juga menyoroti kebijakan pemerintah yang dinilai menekan rakyat.
“Tidak ada bentuk kemerdekaan sesungguhnya, kita terus dijajah oleh pemerintah kita sendiri,” lanjutnya Muh. Saipul.
Sikap Pemda Bone
Sementara itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Bone, melalui Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bone, Muh. Angkasa, mengakui jika kebijakan ini tanpa sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan di hadapan massa aksi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone.
“Memang ada kelemahan-kelemahan, kami tidak masif melakukan sosialisasi sehingga tidak semuanya tersampaikan ke masyarakat,” ucap Muh. Angkasa kepada massa aksi di halaman Kantor Bupati Bone. Selasa, (12/08/2025).
Untuk itu, kritik dan masukan dari para mahasiswa akan menjadi bahan evaluasi pihaknya. “Ini menjadi koreksi dari teman-teman semua, kita akan perbaiki semuanya,” jelasnya.
DPRD Bone Berdalih
Aksi serupa juga dilakukan di Kantor DPRD Bone. Massa aksi diterima langsung oleh Ketua DPRD Bone Andi Tenri Walinonong.
Dihadapan massa, Andi Tenri mengklaim baru mengetahui adanya kenaikan PBB-P2 ini.
“Terkait kenaikan PBB-P2 ini Kami juga baru tau dua hari yang lalu,kami dari DPRD Bone tidak ada pemberitahuan dari pemerintah daerah atas kenaikan PBB-P2 ini,” ucapnya kepada massa aksi.
Pihak DPRD dikatakan juga tidak sepakat dengan kebijakan Pemerintah daerah Kabupaten Bone tersebut.
“Kami sebenarnya tidak sepakat dengan kenaikan PBB-P2 ini. Kenapa? Karena kondisi Kabupaten Bone saat ini tidak memungkinkan,” tegasnya.
Lanjut Andi Teri, kebijakan menaikkan PBB-P2 diambil pemerintah daerah tanpa konfirmasi kepada DPRD terlebih dahulu.
“Kenaikan PBB-P2 pemerintah daerah memutuskan tanpa konfirmasi dari kami,” pungkasnya.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait