get app
inews
Aa Text
Read Next : Tim Jibom Sterilisasi TKP Ledakan Menewaskan Pemilik Rumah di Bulukumba

Profil Aipda Ahmad Syarifuddin: Polisi yang Jadi Relawan Sampah di Bulukumba

Rabu, 02 Juli 2025 | 17:11 WIB
header img
Aipda Ahmad Syarifuddin, Bhabinkamtibmas Polsek Kindang, Bulukumba jadi relawan sampah. Foto: Azhari

BULUKUMBA, iNewsCelebes.id - Di tengah rutinitas tugas sebagai anggota kepolisian, seorang Bhabinkamtibmas di Kabupaten Bulukumba memilih untuk berbuat lebih bagi lingkungannya. Ia bukan hanya menjaga ketertiban masyarakat, tetapi juga menjaga kebersihan lingkungan secara harfiah. 

Dialah Aipda Ahmad Syarifuddin, atau yang akrab disapa Pak Ganja, sosok polisi yang menjadi relawan pengangkut sampah secara sukarela.

Sehari-hari, Aipda Ahmad bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Orogading dan Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Bulukumba. Namun, di luar jam dinasnya, ia aktif sebagai relawan kebersihan di tempat tinggalnya, kompleks BTN Puri Asri, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang.

Langkah ini ia ambil setelah melihat keresahan yang terus membesar di antara warga. Masalah sampah yang tak kunjung diangkut membuat lingkungan menjadi kotor dan menimbulkan bau menyengat. Konflik antarwarga pun tak terhindarkan.

"Waktu itu, pokoknya lingkungan kurang baik karena bau sampah menyengat hampir setiap lorong di perumahan ini," kata Aipda Ahmad Syarifuddin.

Tak ingin tinggal diam, Pak Ganja memulai aksi sederhana tapi berdampak besar. Ia mengetuk satu per satu rumah tetangganya untuk membicarakan solusi. Ide yang ia tawarkan, kelola sampah secara mandiri.

"Dari masalah itu, Saya berinisiatif dan mulai jalan dari rumah ke rumah tetangga dan mengajak para tetangga agar membuat pengelola sampah secara mandiri. Warga kompleks BTN Puri Asri pun menyepakatinya tawaran itu," tuturnya. 

Lanjutnya, awalnya masyarakat dikatakan hanya patungan beli bak sampah lalu kemudian membeli sepeda motor bak terbuka beka. Akhirnya, kembali menyepakati iuran operasional pengangkutan, dari 150 kepala keluarga, senilai Rp 20 ribu per rumah tangga setiap bulan.

Dari iuran tersebut, sekitar Rp 3 juta terkumpul tiap bulan. Dana itu digunakan untuk menggaji dua remaja pengangkut sampah dan menutup biaya operasional lainnya seperti bahan bakar.

Kini, kompleks BTN Puri Asri tak lagi kumuh. Lorong-lorong bersih, udara segar, dan warga kembali nyaman tinggal di rumah mereka. Yang paling membanggakan, semua berawal dari inisiatif seorang polisi.

“Alhamdulillah, sekarang tak ada lagi tumpukan sampah. Warga pun lebih peduli soal kebersihan,” ucap Pak Ganja.

Menjadi Teladan, Bukan Sekadar Menjaga Keamanan

Bagi Aipda Ahmad, menjadi polisi bukan hanya soal tugas formal. Ia percaya bahwa polisi juga harus bisa menjadi panutan dan motor penggerak di masyarakat, termasuk dalam hal kecil seperti kebersihan.

“Saya tidak jijik. Ini bagian dari pengabdian. Kita harus jadi contoh, bukan cuma bicara. Dan saya senang karena hasilnya nyata,” katanya.

Setiap pagi sebelum berangkat bertugas, Pak Ganja memastikan seluruh sampah di kompleksnya sudah terangkut. Bila perlu, ia tak segan menghubungi dua anggotanya untuk turun membantu.

Aksi Pak Ganja tak luput dari perhatian warga. Banyak yang menilai bahwa kepeduliannya membawa perubahan besar.

“Kami sangat berterima kasih. Beliau tidak hanya jadi polisi, tapi juga jadi penyelamat lingkungan kami. Semoga beliau selalu diberi kesehatan,” kata Musdalifa, salah satu warga BTN Puri Asri.

Teladan di Hari Bhayangkara

Di momen peringatan Hari Bhayangkara ke-79 pada 1 Juli 2025 kemarin, kisah Aipda Ahmad Syarifuddin menjadi potret nyata pengabdian tanpa pamrih. Ia membuktikan bahwa di balik seragam, polisi juga bisa menjadi inspirasi lewat aksi sederhana namun berdampak besar.

Editor : Muhammad Nur

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut