Teror Pembegalan di Makassar Sasar Warung Makan, Pelaku Bersenjata Parang Bawa Kabur Uang dan HP

MAKASSAR, iNewsCelebes.id – Aksi pembegalan kembali terjadi di Kota Makassar. Dua pemuda bersenjata parang membegal sebuah warung makan kaki lima di Jalan Dokter Leimena, Kecamatan Panakkukang, pada Minggu (24/8/2025) sekitar pukul 04.00 WITA.
Dalam peristiwa tersebut, dua penjaga warung bernama Slamet dan rekannya yang merupakan warga Jawa Timur menjadi korban. Selain kehilangan uang, pelaku juga membawa kabur satu unit ponsel milik korban.
Menurut keterangan Slamet, kedua pelaku awalnya datang meminta uang dengan alasan untuk membeli bensin. Korban sempat memberikan uang Rp13 ribu. Namun, tak lama kemudian, pelaku kembali meminta uang dalam jumlah lebih besar.
“Uang itu milik bos warung, saya tidak berani kasih. Mereka langsung keluarkan parang, jadi saya sama teman lari meninggalkan warung,” ujar Slamet saat melapor ke Mapolsek Panakkukang.
Kesempatan itu dimanfaatkan pelaku untuk menggasak ponsel milik korban yang tertinggal dalam kondisi sedang diisi daya.
Berdasarkan keterangan korban, kedua pelaku menggunakan sepeda motor trail, mengenakan hoodie putih, dan membawa sebilah parang. Polisi yang menerima laporan langsung melakukan pelacakan berdasarkan sinyal ponsel korban. Dari hasil penelusuran, polisi mendapati lokasi yang diduga tempat persembunyian pelaku di salah satu hotel kelas melati.
Namun, saat dilakukan penggerebekan, pelaku sudah kabur. Polisi hanya mengamankan sebilah parang serta pakaian hoodie putih yang ditinggalkan di kamar hotel tersebut.
Kapolsek Panakkukang menyebutkan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan. Pihaknya berupaya menangkap pelaku secepat mungkin sekaligus mengembalikan barang-barang milik korban.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama saat beraktivitas di malam hari, untuk menghindari tindak kejahatan jalanan,” ujar polisi.
Akibat kejadian ini, korban masih mengalami trauma dan ketakutan. Polisi terus melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku yang identitasnya sudah mulai terdeteksi.
Editor : Muhammad Nur