Cinta Tua dan Kehidupan Sederhana di Rumah Reyot, Unggah Hati Kapolres Gowa
GOWA, iNewsCelebes.id – Hidup dalam kondisi serba kekurangan tak menghalangi cinta sepasang lansia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Daeng Sija (80) dan istrinya Daeng Sangnging (80) harus menjalani hari tua di rumah kecil berdinding rapuh dan lantai tanah, berdampingan dengan kandang ayam di Desa Julubori, Kecamatan Pallangga.
Daeng Sangnging hanya bisa terbaring sakit, sementara Daeng Sija tetap setia merawat sang istri meski tubuhnya juga sudah renta. Kisah mereka menyentuh hati Kapolres Gowa AKBP Muhammad Aldy Sulaiman, yang langsung turun tangan memberikan bantuan setelah diberi tahu sang istri, Ketua Bhayangkari.
“Ibu hanya bisa terbaring, dirawat oleh suami yang juga sudah tua. Sangat memprihatinkan,” ujar AKBP Aldy, Selasa (24/9/2025).
Kapolres datang bersama Kapolsek Pallangga AKP Muh Ali dan Kasat Intelkam AKP Syahrial. Mereka membawa bantuan berupa sembako, kipas angin, rice cooker, susu, popok, makanan ringan, dan uang tunai. Layanan pemeriksaan kesehatan gratis juga dijanjikan akan menyusul dari Klinik Polres Gowa.
Mirisnya, rumah yang ditempati pasutri ini bukan milik sendiri, hanya menumpang di atas tanah warga. Sambungan listrik pun numpang dari tetangga.
“Kami akan koordinasikan dengan pemilik lahan dan warga agar ada solusi terbaik,” jelas Kapolres.
Setelah mengunjungi pasangan lansia itu, Kapolres juga mendatangi rumah anak mereka yang berjarak sekitar 2 km. Kondisinya tak kalah memprihatinkan. Sang anak sulit berjalan, sementara istrinya mengalami stroke.
"Saya sangat prihatin. Anak mereka ingin merawat, tapi kondisi menantunya juga sakit,” kata Aldy.
Saat diminta menyampaikan keinginan, Daeng Sija hanya bisa mengucap terima kasih sambil menangis haru.
“Terima kasih bantuannya. Ini sangat membantu kami,” ucapnya lirih.
Pasangan lansia ini masih beruntung memiliki tetangga berhati mulia. Syamsiah Daeng Baji (45), penjual jalangkote, kerap membantu merawat dan membawa makanan.
“Saya anggap mereka seperti orang tua sendiri. Kalau diizinkan anak-anaknya, saya siap rawat di rumah saya,” tutur Syamsiah.
Kisah Daeng Sija dan Daeng Sangnging menjadi pengingat bahwa di balik kehidupan yang keras, masih ada cinta yang bertahan dan kepedulian yang nyata.
Editor : Muhammad Nur