Polisi Kejar 10 DPO Pelaku Tawuran dan Pembakaran Rumah di Tallo Makassar
MAKASSAR, iNewsCelebes.id – Aparat Kepolisian terus memburu para pelaku tawuran dan pembakaran rumah yang terjadi di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Beroangin, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
Pelaksana Harian (Plh) Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Ridwan, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 10 orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait aksi kekerasan tersebut.
“Saat ini kita melakukan pengejaran terhadap sepuluh orang DPO yang telah melarikan diri di berbagai tempat, ini sekarang sementara kita cari,” ujar Ridwan saat meninjau Posko pengamanan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Beroangin. Kamis, (20/11/2025).
Ridwan menjelaskan bahwa para DPO tersebut berasal dari kelompok yang terlibat langsung dalam tawuran besar di wilayah Tallo. Mereka bukan hanya pelaku penyerangan menggunakan busur, tetapi juga diduga kuat sebagai pelaku pembakaran belasan rumah warga.
"Yang DPO ada 10 orang ini adalah pelaku tawuran, baik itu yang mempergunakan busur maupun yang melakukan pembakaran, jadi data-datanya sudah ada, tinggal kita mencari karena semuanya sudah lari dari lokasi atau tempat kejadian ini," jelasnya.
Hingga saat ini, ratusan aparat gabungan masih disiagakan di sekitar lokasi tawuran dengan membentuk lima posko pengamanan.
"Untuk kekuatan seluruhnya yang melakukan pengamanan di daerah ini ini ada sekitar dari Polri itu ada 250 orang dari rekan-rekan dari TNI ada 100 orang," pungkasnya.
Sebelumnya, polisi telah menangkap terduga pelaku penembakan yang menewaskan seorang warga hingga memicu rentetan aksi balas dendam antar kelompok pemuda. Penembakan tersebut menjadi pemicu utama pecahnya tawuran besar pada Selasa (18/11/2025).
Korban diketahui bernama Nursam alias Civas (37), warga Kelurahan Sapiria. Ia terkena peluru senapan angin di bagian kepala pada 16 November 2025 dan sempat dirawat di RS Akademis Makassar sebelum akhirnya meninggal dunia.
Pelaku penembakan yang berhasil ditangkap berinisial CPT (35), warga Kecamatan Tallo. Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, menyebutkan bahwa insiden ini sejak awal tidak dilaporkan kepada pihak kepolisian sehingga tindakan pencegahan tidak dapat dilakukan.
““Setelah korban meninggal, situasi semakin memanas dan akhirnya pecah kerusuhan yang melibatkan kelompok pemuda dari dua kampung tersebut,” ujar Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel, Rabu kemarin (19/11/2025).
Kerusuhan yang pecah di pekuburan Beroangin itu menyebabkan 13 rumah warga hangus terbakar setelah diserang oleh kelompok pemuda dari Kelurahan Lembo dan Lorong Borta. Petugas gabungan dari Damkar, Brimob, Sat Samapta, dan Polrestabes Makassar berhasil mengendalikan api dan mengamankan lokasi.
Untuk mencegah bentrokan susulan, aparat keamanan memperketat penjagaan di dua wilayah yang bertikai. Penyisiran dilakukan untuk mencari pelaku serta mengamankan barang bukti yang berkaitan dengan aksi tawuran dan pembakaran.
Editor : Muhammad Nur