MAKASSAR, iNnewsCelebes.id - Para wanita untuk lebih mawas diri mengenali tanda-tanda kanker yang dapat menimpa siapapun.
Perlu diketahui, kanker merupakan jenis tumor yang mengancam. Awal mula kehadiran kanker dalam diri dapat dikenali dengan adanya benjolan tidak normal dari suatu bagian tubuh yang tidak dapat dikendalikan oleh tubuh itu sendiri. Istilah ini kerap kali disebut juga sebagai tumor.
"Tumor dibagi menjadi dua jenis, yaitu jinak dan ganas. Tumor dapat dikatakan jinak apabila tumbuh lambat, tidak berakar, bagian benjolan mudah digerakkan, tidak sakit, kenyal atau padat berkonsistensi dan permukaan rata dengan batas yang jelas," kata Dokter Spesialis Bedah Onkologi di Siloam Makassar, dr. John S. L. A. Pieter, S. pB (K) Onk .
Hal ini disampaikannya dalam sesi Instagram Live dan Zoom Meeting pada Selasa, 16 Agustus 2022 dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia yang ke-77.
Tumor dapat dikatakan ganas jika tumbuh cepat, berakar sehingga sulit digerakan, konsistensi padat dan keras, dapat menyebar, hingga berpotensi mengakibatkan kematian.
dr. John Pieter yang berpraktik setiap Senin, Selasa, dan Jumat pukul 13.00 - 14.00 WITA di Siloam Hospitals Makassar juga menuturkan, umumnya bagian tubuh yang sering terkena kanker antara lain, leher rahim, payudara, paru, hati, darah, kulit, hidung, dan usus besar. Salah satunya yang perlu diwaspadai adalah kanker pada payudara.
Kanker payudara (Carcinoma Mammae) menjadi momok yang sering terjadi pada wanita. Penyakit ini jarang menimpa pria. Bila ada perubahan bentuk atau ada rasa sakit pada bagian sekitar, kondisi tersebut perlu diwaspadai.
Deteksi dini penting dilakukan. Tak hanya berpatokan pada kanker payudara saja, melainkan jenis kanker lainnya yang berpotensi timbul dalam tubuh.
Dilanjutkannya, "Diagnosis kanker dapat berupa tindakan anamnesis, pemeriksaan fisis, mammografi, dan USG. Secara lebih lanjut, terapi pengobatan penyakit ini meliputi, tindakan operasi, penyinaran, kemoterapi, hormonal terapi, dan immuno terapi."
Pada stadium dini (kuratif), tindakan pengobatan dapat dilakukan melalui BCT, MRM dengan adjuvant kemoterapi, radioterapi, hormonal terapi. Sedangkan pada stadium lanjut (paliatif), tindakan pengobatan yang utama adalah hormonal terapi dengan tambahan radioterapi atau kemoterapi, serta operasi.
"Pentingya deteksi dini karena prognosis untuk kemungkinan hidup berkisar 5 tahun. Stadium 1 berkisar 90-95%, stadium 2 berkisar 70-75%, dan stadium 3 & 4 berkisar 10-25%," ucapnya.
John Pieter turut menggencarkan slogan WASPADA agar wanita dapat melakukan deteksi dini mengenai kemunculan kanker, bahkan secara jangka panjang dapat terbebas dari kanker.
Apa itu WASPADA?
W = Waktu buang air besar atau kecil, apakah ada perubahan?
A = Alat pencernaan, apakah terganggu atau ada kesulitan menelan?
S = Suara serak atau batuk yang tidak kian sembuh.
P = Payudara atau bagian lain, apakah ada benjolan?
A = Andeng-andeng yang berubah sifatnya.
D = Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
A = Adanya luka atau koreng yang tidak kunjung sembuh.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait