MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Kondisi genangan air di wilayah langganan banjir di Perumnas Antang Blok 10 saat ini sudah setinggi lutut orang dewasa. Warga pun mulai mengungsi, Selasa (22/2/2022).
Sedikitnya ada 10 Kepala Keluarga (KK) atau 31 jiwa yang terdampak banjir di Perumnas Antang blok 10. Mereka terpaksa harus mengungsi di Masjid terdekat.
Ketinggian air di wilayah tersebuts saat ini mencapai 60 cm. Atau sudah mencapai di atas lutut orang dewasa.
"Memang 10 kepala keluarga yang mengungi saat ini, itu rumahnya berada di dataran paling rendah. Kalau seandainya ada uapan air sedikit saja, warga ini sudah menjadi langganan awal mengungsi di masjid Jabal Nur di sana," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin.
Hendra menyebut cuaca buruk yang mengguyur Kota Makassar selama tiga hari ini menyebabkan terjadinya genangan air hingga mencapai 60 cm. "Kadang cuacanya cukup lebat kadang juga bersahabat seperti kemarin," kata Hendra.
Selain itu, penyebab lain banjir di wilayah Perumnss Antang blok 10 adalah karena aliran sungai di belakang perumahan yang meluap. Dan sudah meluas hingga ke rumah mereka.
"Hal kedua adalah wilayah tersebut menjadi imbas dari wilayah lain. Ketika wilayah lain diguyur hujan lebat maka dalam hitungan per jam dampaknya bisa sampai di kota Makassar," jelasnya.
Ia mencontohkan, kondisi cuaca kemarin, Senin 21 Februari 2020. Aliran air di sungai kajenjeng cukup deras meski kondisi cuaca cukup bersahabat.
"Kapan air cukup deras, sampai berdampak kepada wilayah Antang blok 10 sehingga harus mengungsi," jelasnya.
Sama halnya pada wilayah BTN Kodam 3 yang setiap tahunya juga menjadi langganan banjir. Terpantau beberapa Jalan Kotipa tergenang hingga setinggi mata kaki sampai betis orang dewasa.
"Kodam 3 sekarang ada uapan air di sungai Biringje'ne. Saat ini masih terkendali meskipun luapan air sudah ke jalan, ada beberapa titik, namun belum menjadi atensi untuk warga karena belum signifikan," katanya.
Meski begitu, antisipasi cuaca ekstrim tiga hari berturut-turut kepada warga tetap dilakukan. Adapun dengan mengaktifkan posko siaga BPBD di wilayah langganan banjir.
"Jelas kita selalu menyampaikan informasi kepada warga sekitar dan lebih mengaktifkan lagi posko khususnya di Tamalanrea untuk ke titik lokasi. Itu agar menyampaikan kepada warga untuk mengantisipasi kalau sampai terjadi puncaknya tiba-tiba genangan menjadi banjir kita sudah siap dengan armada untuk mengevakuasi," tukasnya. (*)
Editor : M. S Fadil
Artikel Terkait