Karena kondisi korban yang semakin memburuk, keluarga akhirnya membawa MRA ke rumah sakit. Di sanalah ia akhirnya mengaku telah menjadi korban pengeroyokan. Namun nahas, pengakuan itu datang terlambat. MRA menghembuskan napas terakhir beberapa jam setelah dirujuk.
Pihak keluarga pun segera melaporkan kasus ini ke kepolisian dan meminta agar dilakukan autopsi terhadap jenazah untuk memastikan penyebab kematian. Proses autopsi dilakukan di RS Bhayangkara Makassar oleh tim Dokpol Biddokes Polda Sulsel.
“Kami minta autopsi karena ingin tahu kebenaran. Kami sekeluarga ingin kasus ini diusut tuntas. Identitas pelaku memang belum diketahui, tapi kami berharap pihak kepolisian bisa mengungkap dan mencegah agar tidak ada korban lain seperti anak kami,” tegas Ichal.
Hingga kini, kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut, termasuk memintai keterangan dari saksi-saksi dan pihak sekolah terkait dugaan pengeroyokan yang menimpa MRA.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait