SELAYAR, iNewsCelebes.id - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Selayar (Rutan Selayar) semakin kreatif mengubah limbah batok kelapa menjadi miniatur perahu phinisi yang unik. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Rutan Selayar, Nana Herdiana dalan keterangannya di Rutan Setempat pada Sabtu (20//2023).
"Limbah batok kelapa ini biasanya dibuang begitu saja. Namun, ditangan WBP Rutan Selayar, limbah tersebut bisa dijadikan kreasi seni yang bernilai jual," Ungkap Nana.
Menurut Nana, Tangan terampil WBP ini hanya membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari untuk membuat satu kerajinan tangan, berupa miniatur Perahu Phinisi dari batok kelapa.
"Miniatur ini dijual kepada masyarakat dengan harga 50 Ribu s.d 100 Ribu dan telah dipamerkan pada kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemda Selayar," Ujarnya.
Nana juga mengungkapkan bahwa Program ini merupakan kegiatan kreatifitas yang ada di Rutan Selayar. Ini juga sebuah program pelatihan produktif yang telah diperkenalkan kepada para warga binaan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
Melalui program ini, para narapidana dilatih untuk membuat hiasan ruang tamu yang unik dan kreatif menggunakan bahan-bahan daur ulang seperti batok kelapa, koran, dan bambu.
Selain itu, warga binaan juga belajar untuk membuat berbagai hiasan ruang tamu yang mencakup kapal phinisi miniatur dari batok kelapa, tempat tisu yang indah dari koran, serta miniatur becak dan sepeda onthel yang unik dari bambu.
"Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan kreatif dan mengajarkan nilai-nilai kewirausahaan kepada para narapidana," Kata Nana.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Sulsel), Liberti Sitinjak mengapresiasi hal tersebut.
"Program tersebut melatih kreatifitas WBP dan dapat melatih jiwa wirausaha mereka agar dapat menjadi bekal setelah ia selesaj menjalani pidananta," Ungkapnya.
Liberti juga mengatakan bahwa hal seperti dapat meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Hukum dan HAM sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian di negara kita.
Editor : Arham Hamid