PALOPO, iNewsCelebes.id - Sepasang suami istri Hana dan Bara hidup memprihatinkan tanpa listrik dan air bersih di sebuah gubuk reyot diatas lahan milik warga di kelurahan purangi kecamatan Sendana kota Palopo.
Gubuk milik Hana dan Bara ini dibangun dari papan bekas dan atap hasil sumbangan dan mulung.
Mirisnya lagi, pasangan suami istri ini hanya mengandalkan hujan yang tertampung di kubangan bekas tambang galian. Air yang berlumut tersebut digunakan untuk mencuci , mandi hingga sesekali digunakan memasak.
Tak sampai disitu, gubuk yang dibangun itu/tidak memiliki aliran listrik, sehingga untuk makan dan beraktifitas saat malam hari, mereka hanya mengandalkan cahaya pelita dan senter.
Hana mengaku kerap meneteskan air mata, jika melihat putri bungsunya belajar dan mengerjakan tugas sekolahnya meski hanya mengunakan cahaya senter mini.
Meski kondisinya sangat terbatas, namun Hana tetap memotivasi putrinya yang sudah duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar, untuk tetap semangat dalam menimba ilmu kendati ia harus menggunakan air kubangan untuk mandi saat hendak berangkat ke sekolah. Tak jarang menahan lapar karena kehabisan uang dan stok beras, untuk mengganjal isi perut bersama suami dan putrinya, ia hanya memasak sayur dan makan buah pepaya, sesekali mereka harus makan nasi basi, kata Hana.
Bahkan Bantuan beras dari pemerintah kelurahan yang salama ini diterima kata Hana, sudah terhenti sejak memasuki tahun 2023, kondisi ini membuat mereka sangat kesulitan karena upah hasil buruh jemur rumput laut sang suami tidak menentu.
Sementara itu, untuk membantu suami Hana bekerja sebagai buruh sayur disebuah perkebunan yang disewa kerabatnya
Setelah Tim inews lutra mengangkat kisah hidup Hana dan Bara hingga viral, pemerintah dan sejumlah relawan menurunkan bantuan kemanusjaan. Satu keluarga ini pun rencananya akan direlokasi ke rumah susun untuk mendapat hunian yang lebih layak.
Editor : Thamrin Hamid