Berjasa dalam Penganggulangan Covid-19, Kolonel Laut drg M. Arifin Peroleh Penghargaan dari Ikorti

MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Ikatan Ortodonti Indonesia (Ikorti) memberikan penghargaan kepada Kolonel Laut drg M. Arifin Sp.Ort yang dinilai telah berjasa untuk indonesia saat negeri ini dilanda pandemi covid-19.
Ketua Pengurus Pusat (PP) Ikorti Prof. Dr. Endah Mardiati, drg., M.S., Sp.Ort., Subsp. DDTK mengatakan pemberian pengharaan kepada drg M. Arifin adalah sebuah bentuk apresiasi Ikorti terhadap anggotanya.
“Atas nama Ikatan Ortodontis Indonesia kami memberikan penghargaan kepada salah satu anggota kita yang membanggakan atas nama kolonel laut drg M. Arifin atas jasanya dalam penanganan pandemi Covid-19,” ujar Prof. Dr. Endah Mardiati, saat membuka acara 16th Indonesia Association Othodontis (IOA) Annual Meeting, di Hotel Claro Makassar, Kamis (14/9/23).
Kolonel Laut drg M. Arifin adalah Komandan Lapangan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran. Sejak Tahun 2020, Arifin bertugas mengorganisir tenaga kesehatan dan ratusan ribu pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet. Ia terjun langsung mempercepat penanggulangan Covid-19 di tanah air.
Pria kelahiran Karang Anyar, Jawa Tengah tahun 1975, mengucapkan terima kasih kepada Ketua PP Ikorti atas penghargaan yang diberikan kepadanya.
“Kami megucapkan terima kasih Ketua Pusat Ikorti. Sebagai anggota Ikorti saya merasa bangga atas penghargaan yang diberikan,” kata pria yang dijuluki sebagai Komandan Cobra itu.
Kolonel drg M. Arifin berkisah, sejak menjadi komandan lapangan di RSDC Wisma Atlet, dirinya mendapatkan banyak pengalaman berharga. Suka dan duka dilalui bersama relawan dan pasien. Menurutnya pandemi Covid-19 memberikan masyarakat sebuah pelajaran bahwa dengan pandemi masyarakat Indonesia bisa bersatu dan bisa lebih kompak.
“Jumlah relawan di lapangan banyak sekali total itu 16 ribu orang, mereka silih berganti setiap 3 dan 6 bulan sekali, selama bertugas tercatat sebanyak 136 ribu pasien yang sembuh dari covid ,itu adalah suatu keberhasilan dari Indonesia,” kisahnya.
Mantan Komandan Batalyon Kesehatan 1 Marinir ini mempunyai pengalaman sedih yang tak bisa dilupakannya. Saat relawan dibawah komandonya gugur dalam tugas.
“Selama bertugas bertugas di Wisma Atlit, ada 5 relawan yang gugur saya selaku kordinator lapangan saat itu sangat sedih, namun saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada keluarga semoga ini menjadi bakti untuk negeri dan kita akan abadikan dengan mendirikan monumen sejarah perlawanan Covid-19 di Wisma Atlit dan hal ini sudah disetujui oleh bapak Mensesneg,” tutupnya.
Editor : Arham Hamid