MAKASSAR, iNewsCelebes id - Sampai hari ini kemampuan PLTA di wilayah PLN Sulselrabar menurun hingga 500 Megawatt atau sekitar 50 persen karena debut air menurun. PLN UIP3B Sulawesi harus menghemat produksi PLTA supaya air tidak sampai ke batas minimum sehingga 50 persen harus stop total, Jumat (22/09/2023).
"kami dari PLN menahan dulu air untuk digunakan malam hari, kenapa malam hari karena malam hari beban makin tinggi dimana pelanggan rumah tangga menggunakan listrik. Hari ini PLTA Bakaru, PLTA Poso, Dan PLTA Maleo masih tetap beroperasi", Ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin.
PLN bersama stakeholder terkait terus mengupayakan skema modifikasi cuaca untuk optimalisasi pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel). Bersamaan dengan hal tersebut berbagai upaya juga dilakukan untuk percepatan pemeliharaan infrastruktur kelistrikan terjadwal.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin menegaskan pihaknya terus berupaya maksimal untuk meminimalisir manajemen beban. "Petugas kami bekerja 24 jam dan kami telah berkoordinasi lebih awal dengan stakeholder serta menginformasikan kepada pelanggan terkait info terkini sistem kelistrikan Sulbagsel," Ujarnya.
Selain upaya teknis, Andy menyatakan pihaknya menggelar Shalat Istisqa bersama yang diikuti sejumlah 150-an pegawai PLN di Kota Makassar pada Jumat (22/9) dengan harapan hujan turun di beberapa lokasi utamanya PLTA dan PLTMH sehingga ada peningkatan debit air. "Kegiatan ini adalah ikhtiar dan munajat kepada Yang Maha Kuasa, InsyaAllah kami tetap berupaya maksimal dan mohon doanya kepada masyarakat semua," Ungkap Andy.
Diketahui, sistem kelistrikan Sulbagsel telah terinterkoneksi mulai dari daratan di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara sampai dengan Kendari) dan juga Sulawesi Tengah (Palu).
Editor : Thamrin Hamid