MAKASSAR, iNewsCelebes.id – Lahir di Makassar tepatnya 30 Januari 1964, ir. H. Mohammad Ramdhan Pomanto atau lebih akrab disapa Danny Pomanto adalah sosok pemimpin yang merakyat dengan segudang prestasi. Walikota Makassar selama 2 periode ini dikenal akrab dengan semua lapisan masyarakat. Sematan Anak Lorongna Makassar memberi gambaran bahwa bapak tiga anak ini lahir dari latar belakang keluarga sederhana yang religius.
Saya pertama kali mengenal Danny Pomanto di tahun 2012. Sebagai Produser Program live Talkshow iNewsTV yang saat itu masih bernama Sun TV Makassar, saya mengundang beliau hadir sebagai narasumber. Kapasitasnya sebagai Konsultan Tata Kota sangatlah cocok dengan tema yang kami angkat saat itu.
Sebelum syuting dimulai, kami berdua menghabiskan beberapa menit untuk berbincang santai. Masih jelas dalam ingatan saya, raut wajahnya saat itu tersirat rasa percaya diri dan optimisme yang kuat. Terlebih lagi saat beliau bercerita tentang beberapa hasil karyanya yang monumental dan hingga saat ini menjadi kebanggaan warga Makassar. Sebut saja renovasi Masjid Raya Makassar (1999-2005), desain Masjid Terapung Amirul Mukminin Pantai Losari dan revitalisasi Kawasan Pantai Losari Makassar.
“Saya ingin berkonstribusi untuk pembangunan Kota Makassar, kota kelahiran saya. Kita tata Pantai Losari seindah mungkin, sehingga warga Makassar dapat bersantai dengan nyaman sambil melihat sunset,” ucapnya saat itu, 12 tahun lalu.
Tak berselang lama, kurang dari setahun, pria tiga anak yang saya kenal sebagai sosok yang ramah ini, maju sebagai Calon Walikota Makassar periode 2014 – 2019. Berpasangan dengan Syamsu Rizal yang akrab disapa Daeng Ical. Seketika potret wajahnya banyak terpampang dimana-mana.
Mulai dari spanduk berukuran kecil hingga iklan bando yang berukuran besar. Masih tetap dengan raut wajah penuh percaya diri dan oprimisme yang kuat. Namanya semakin ramai dibicarakan dan menjadi bahan diskusi di sejumlah warkop di kota Makassar. Statemennya sering menjadi headline di media massa, baik cetak maupun elektronik.
Walau tampil sebagai politikus baru, tagline “Anak Lorongna Makassar” banyak menarik simpati masyarakat Kota Daeng. Pasangan Danny - Daeng Ical berhasil mengumpulkan 31,18 % atau sebanyak 182.484 suara. Unggul dan berhasil menyisihkan 9 kontestan lain dan memenangkan pertarungan.
Selama lima tahun pertama memimpin Makassar, beliau mengukir dan menorehkan sejumlah prestasi dan inovasi yang signifikan dalam pembangunan dan pengembangan kota. Bagi saya, jujur saya katakan, tidak salah kami mengundangnya menjadi narasumber saat itu. Sosok yang saya temani berbincang, dalam rentang waktu singkat berhasil menjadi pemimpin yang hebat dengan seabrek prestasi.
Pomanto menjabat sebagai Walikota Makassar pada periode pertama dari tahun 2014 hingga 2019. Selama masa jabatannya, beliau dikenal karena sejumlah prestasi dan inovasi yang signifikan dalam pengembangan kota, diantaranya :
Revitalisasi Kawasan Kota: Danny Pomanto memfokuskan upayanya pada revitalisasi berbagai kawasan kota, termasuk penataan ulang taman-taman kota, trotoar, dan area publik lainnya untuk meningkatkan kualitas hidup warga.
Pembangunan Ruang Terbuka Hijau: Beliau menginisiasi pembangunan berbagai ruang terbuka hijau untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan menyediakan tempat rekreasi bagi masyarakat, termasuk Taman Macca, Taman Suriani, dan revitalisasi kawasan Pantai Losari.
Peluncuran Sistem Smart City: Danny Pomanto mengimplementasikan konsep Smart City di Makassar, termasuk penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik, seperti sistem informasi lalu lintas dan aplikasi pelayanan publik.
Kota Tanpa Sampah: Beliau meluncurkan program "Kota Tanpa Sampah" yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sampah kota melalui sistem pengumpulan yang lebih efisien dan pendidikan masyarakat tentang pentingnya pengurangan sampah.
Pengembangan Transportasi Umum: Danny Pomanto mendukung pengembangan transportasi umum yang lebih baik, termasuk penambahan armada dan perbaikan fasilitas untuk memudahkan mobilitas warga.
Dukungan untuk UMKM: Danny Pomanto mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan berbagai program pelatihan, bantuan modal, dan pengembangan pasar untuk memperkuat ekonomi lokal.
Promosi Pariwisata: Beliau berfokus pada promosi pariwisata Makassar melalui pengembangan kawasan wisata, acara-acara budaya, dan peningkatan infrastruktur untuk menarik wisatawan domestik dan internasional.
Reformasi Pendidikan: Selama periode pertama, Danny Pomanto meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk peningkatan fasilitas sekolah dan pelatihan untuk guru.
Perbaikan Layanan Kesehatan: Beliau juga berupaya meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan dengan memperbaiki fasilitas kesehatan kota dan meluncurkan program kesehatan masyarakat.
Program Pengelolaan Lingkungan: Danny Pomanto memperkenalkan berbagai inisiatif untuk melindungi lingkungan, termasuk program penghijauan dan pengelolaan sampah berkelanjutan.
Persiapan Bencana: Beliau memprioritaskan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana alam, termasuk peningkatan sistem peringatan dini dan pelatihan kesiapsiagaan.
Program Sosial dan Komunitas: Danny Pomanto aktif dalam berbagai program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk program bantuan sosial dan inisiatif pemberdayaan masyarakat.
Peningkatan Partisipasi Publik: Beliau mendorong partisipasi publik dalam perencanaan kota melalui forum-forum dialog dan konsultasi dengan warga untuk memastikan bahwa kebijakan kota sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Penghargaan Inovasi: Selama masa jabatannya, Danny Pomanto menerima berbagai penghargaan atas inovasi dan keberhasilan program-program kota, baik dari lembaga pemerintah maupun non-pemerintah.
Prestasi Danny Pomanto selama periode pertama sebagai Walikota Makassar mencerminkan komitmen beliau terhadap pengembangan kota yang berkelanjutan, peningkatan kualitas hidup warga, dan penerapan teknologi untuk efisiensi pelayanan publik.
Di tahun 2018, Danny Pomanto mengakhiri masa jabatannya sebagai Walikota Makassar. Untuk mengisi kekosongan pemerintahan hingga waktu bergulirnya Pemilukada, ada tiga penjabat sementara Walikota Makassar. Namun menurut penilaian saya, pencapaian Pemkot Makassar saat itu malah mengalami kemunduran dibanding era kepemimpinan Danny Pomanto. Salah satu indikatornya adalah turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar. Jika di Era Danny Pomanto bisa menembus angka 1 triliun, saat dipimpin 3 PJ, PAD Makassar menurun dibawah angka satu triliun.
Di tahun 2018 Danny Pomanto kembali maju di Pilwakot Makassar. Berpasangan dengan Indira Mulya Sari, Walikota Makassar periode pertama ini diunggulkan kembali memenangkan pertarungan. Mayoritas warga Makassar puas dengan pencapaiannya memimpin Makassar selama 5 tahun terakhir.
Namun, pasangan Danny Pomanto dan Indira Mulyasari dicoret dari daftar calon oleh Mahkamah Agung (MA) karena dugaan penggunaan jabatan untuk kampanye terselubung dalam program pemerintahannya.
Usai pencoretan pasangan Danny Pomanto, Pilkada Makassar dilanjutkan dengan pasangan Munafri Arifuddin dan Andi Rachmatika Dewi versus kotak kosong. Namun, pasangan ini menghadapi tantangan yang luar biasa. Mayoritas wajib pilih di Makassar justru lebih mencintai kotak kosong alias lebih ingin pilwalkot diulang ketimbang mendudukkan pasangan Munafri Arifuddin – Andi Rachmatika Dewi sebagai Walikota dan Wakil Walikota Makassar.
Di sinilah seakan kekuatan semesta mendukung. Kotak kosong menang. Pilwalkot diulang. pasangan Munafri Arifuddin – Andi Rachmatika Dewi batal mewujudkan keinginannya.
Banyak yang mengatakan Danny Pomanto dipayungi dewi fortuna. Tapi tak sedikit pula yang berpendapat Danny Pomanto masih dicintai warga Makassar. Wujud cintanya adalah suara kotak kosong mencapai 300.969. Sedangkan pasangan Munafri Arifuddin hanya mendapatkan 264.071 suara.
Kemenangan kotak kosong dalam Pilkada Makassar 2018 berdampak besar. Pertama, KPU harus mengulang Pilkada Makassar pada tahun berikutnya. Kedua, peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi proses demokrasi di Indonesia. Masyarakat menunjukkan kekuatan suara mereka dalam memilih atau menolak calon yang dianggap kurang mewakili aspirasi mereka.
Pilkada Makassar 2018 menjadi catatan sejarah penting dalam dunia politik Indonesia. Fenomena ini menunjukkan bahwa dalam sistem demokrasi, suara rakyat adalah kekuatan yang paling menentukan, bahkan dalam kondisi di mana pilihan tampak terbatas.
“Kedaulatan ditangan rakyat. Kita lihat kotak kosong menang. Warga makassar cerdas dalam mentukan pilihannya,” seuntai kalimat yang masih terekam jelas dimemori saya saat mewawancarai Danny Pomanto pasca KPU Makassar menetapkan kotak kosong sebagai pemenang.
Danny Pomanto kembali maju dalam pertarungan pemilihan kepala daerah Kota Makassar di tahun 2020. Danny Pomanto akhirnya maju bersama Fatmawati Rusdi. Pasangan ini kemudian mendeklarasikan kesiapannya untuk bertarung dalam Pilkada Makassar di atas 2 buah kapal phinisi dengan kawalan 200 jollloro atau kapal kecil milik komunitas nelayan se-Makassar. Danny – Fatma diusung oleh 2 partai parlemen yaitu Nasdem dan Gerindra, dan 2 partai non-parlemen yaitu PBB, dan Partai Gelora.
Setelah melalui proses kampanye yang panjang dan melelahkan, Komisi Pemilihan Umum Kota Makassar akhirnya menetapkan pasangan Moh. Ramdhan Pomanto bersama dengan Fatmawati Rusdi sebagai pemenang Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Kota Makassar tahun 2021.
Berdasarkan hasil akhir rekapitulasi akhir penghitungan suara tingkat KPU Makassar pada 15 kecamatan, pasangan nomor urut satu ini menang secara signifikan di 14 kecamatan dengan perolehan suara sebanyak 218.908 suara atau menang telak dengan 41,3 persen suara.
Danny Pomanto kembali memenangkan pertarungan. Menjadi walikota Makassar untuk yang kedua kalinya. Dia sangat dicintai mayoritas warga Makassar. Hal ini terbukti dengan kemenangan yang ia raih.
Tak ingin berleha-leha dengan kemenangannya, pasca pelantikan, Danny Pomanto kembali berjibaku dengan tugas dan tanggungjawabnya. Wabah Covid 19 saat itu tidak menjadi kendala mewujudkan Makassar sebagai kota dunia.
Kendati penuh tantangan akibat meresotonya ekonomi dunia asbab Covid 19, kota Makassar justru bergerak cepat bangkit. Data statistik di tahun 2023 menunjukkan angka pertumbuhan ekonomi Makassar mencapai 5,4 % melebih rata-rata pencapaian nasional dan Provinsi Sulsel. Hampir semua sektor ekonomi kembali menggeliat.
Di priode ke duanya, Danny Pomanto juga berhasil mengukir prestasi diberbagai bidang. Ratusan penghargaan berhasil diraih. Baik dari pemerintah maupun lembaga non pemerintah, serata banyak penghargaan internasional.
Satu-satunya di Indonesia pemegang penghargaan tertinggi dari yang tertinggi untuk penghargaan Parasamya Purna karya Nugraha, 2 kali dalam 2 priode. Belum ada Gubernur, Walikota dan Bupati se tanah air yang bisa mencapai rekor ini.
Di Makassar sendiri, dulu hanya Pantai Losari menjadi pusat kota dan wisata, kini, berkat ide dan desain Danny Pomanto, lahir land mark baru di kota daeng. Salah satunya Centerpoint Of Indonesia (CPI). Dan yang paling monumental, Makassar menjadi salah satu kota yang penduduknya terbahagia di dunia. Ini berbanding lurus dengan hasil survai tahun 2024 yang mencatatkan 80 % lebih masyarakat puas dengan hasil kerja atau kinerja Pemkot Makassar dibawa kepemimpinan Bpk Danny Pomanto.
Tak terasa, putaran waktu membawa Danny Pomanto diujung kepemimpinannya, dua priode menjadi walikota Makassar. Sepuluh tahun lebih, tidak terasa, saya masih menjadi pekerja media dan masih tetap berkawan dengan Bpk Danny Pomanto. Dalam berbagai kesempatan, saya masih saja melihat beliau meraih prestasi walau sudah berada di penghujung kariernya sebagai walikota Makassar.
Termasuk momen-momen dimana beliau berproses untuk maju sebagai Calon Gubernur Sulsel. Banyak tantangannnya, terjal dan berliku. Namun sosok yang dimata saya ini benar-benar petarung ulung dan ‘berkawan baik dengan Dewi Fortuna’.
Banyak kalangan yang menganggapnya tidak akan mungkin menjadi calon Gubernur karena kursi parpol yang mengusungnya tidak cukup. Bahkan tidak jarang yang mengatakan di sulsel hanya ada satu pasang calon, hamper pasti melawan kotak kosong.
Namun siapa sangka, putusan Mahkama Konstitusi di pekan-pekan terakhir yang menetapkan syarat usungan bakal calon tidak lagi berdasarkan jumlah kursi parpol pengusung, tapi jumlah perolehan suara yang diperoleh partai saat pileg lalu. Itu berarti partai non parlamen bisa mengusung jika sesuai ketetapan yang berlaku.
“Rencana kotak kosong di Pilgub Sulsel manusia yang merencanakan. Jangan sombong, sebab rencana yang mutlak terjadi adalah Keputusan Allah SWT. Tuhan membenci orang yang sombong. Lihat saja apa yang terjadi saat ini ?,” ucap Danny Pomanto saat diwanwancara terkait hasil putusan MK.
Dihadapan militannya, di tugu MNEK, Pantai Losari, Makassar, Danny Pomanto – Azhar Arsyad menggelar deklarasi. Dengan lantang beliau berkata “ Bismillah, saya akan maju di Pilgub, berpasangan dengan Ketua DPW PKB Sulsel, Bpk Azhar Arsyad. Insyaa Allah kita akan memenangkan pertarungan ini. Save sulsel. Sulsel banyak memiliki potensi yang saat ini belum terkelola dengan baik. Kita maksimalkan itu untuk kebaikan bersama”
Tersisah kurang dari tiga bulan lagi kita semua akan kembali masuk ke bilik suara. Pilkada serentak, sejarah akan mencatat bahwasanya momen ini adalah awal semua daerah akan menggelar pilkada secara bersamaan.
Publik pasti bertanya-tanya, siapa pemenangnya ? Jawabannya, kita tunggu hasil penetapan perolehan suara untuk Pilgub di KPU Sulsel. Namun tidak elok rasanya jika kita tidak menjagokan jagoan kita sebagai pemenang di pesta yang meriah ini. Asalkan sesuai dengan norma-norma demokrasi, itu sah-sah saja. Tidak ada saling fitnah, tidak ada saling mencaci, tidak ada berita bohong, tidak ada saling melukai perasaan maupun fisik dan saling merangkul walaupun beda pilihan.
Namun jika ada yang bertanya kepada saya, siapa yang anda jagokan ? dengan sepenuh hati saya akan menjawab, pasangan Danny Pomanto – Azhar Arsyad. Tidak ada pasangan lain. Jika ada pertanyaan susulan, kenapa anda memilih pasangan itu ? saya akan menajwabnya, mereka orang baik, singkat saja jawaban saya.
Dimata saya, sosok Danny Pomanto adalah orang baik. Petarung ulung. Petarung yang tidak pernah kalah dalam bertarung. Menorehkan kata petarung, pikiranku menerawang jauh. Mencoba mengingat bacaan sejarah yang mengulas sosok pemimpin sekaligus panglima perang yang tidak pernah kalah dalam pertempuran.
Sebut saja Alexander Agung dari Macedonia, Jengis Khan dari Mongolia, Atilla The Hun dan Julius Caesar dari Romawi Kuno. Mungkin tidak salah jika saya mensejajarkan keempat tokoh tersebut dengan sosok Bpk Danny Pomanto. Walau dalam konteks yang berbeda, namun pada kenyataannnya mereka sama. Sama sebab selalu menang dalam setiap pertarungan dan tidak pernah kalah dalam setiap pertempuran.
Oleh : Yusuf Al Faresi
Kabiro iNews Media (RCTI, MNC TV, GLOBAL TV, INEWS TV) Sulsel
Editor : Andi.M.Yusuf Aries