Kericuhan Warnai Demo Tolak Pengosongan 75 Lapak di Pasar Makale Tana Toraja

TANA TORAJA, iNewsCelebes.id - Kericuhan mewarnai unjuk rasa warga dan pedagang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pasar Makale di Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Selasa (8/4/2025).

Ratusan demonstran menolak rencana pengosongan 75 lapak pasar dengan dalih renovasi, namun aksi damai itu berujung ricuh dua kali di Kantor DPRD Tana Toraja dan Kantor Bupati.

Baca Juga

Trowulan Mojokerto Mencekam, Warga Usir Paksa Sekeluarga Dituduh Mata-mata Polisi Gadungan 

Kericuhan dimulai dengan pembakaran ban bekas di halaman kantor DPRD Tana Toraja. Aparat kepolisian yang bersiaga langsung merampas ban tersebut, memicu amarah demonstran yang mencoba merebutnya kembali.

Situasi memanas, namun berhasil ditenangkan setelah Ketua DPRD turun langsung menemui massa dan menjanjikan untuk menyampaikan aspirasi pedagang kepada pemerintah daerah. Namun, massa yang belum puas kemudian bergerak menuju Kantor Bupati untuk mencari solusi langsung dari pemimpin daerah.

Bentrok kembali terjadi di kantor bupati saat Wakil Bupati Tana Toraja menghampiri koordinator aksi dengan nada tinggi, memancing emosi massa. Insiden ini nyaris berujung adu fisik antara demonstran dan aparat yang mencoba menenangkan keadaan.

Koordinator aksi, Gamal Mangesa, mengungkapkan kekecewaan warga terhadap rencana pengosongan paksa lapak di Pasar Makale.

“Warga sangat kecewa, kenapa di tengah kondisi ekonomi yang sulit, justru pemerintah ingin menggusur para pedagang demi renovasi,” ujar Gamal Mangesa, koordinator aksi.

Pedagang dan warga setempat menuntut solusi yang adil dan manusiawi. Mereka menolak rencana pengosongan paksa dan meminta pemerintah untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.

Editor : Muhammad Nur