Kelas Inspirasi Rayakan 10 Tahun Perjalanan Menginspirasi Anak-Anak di Sulsel Lewat Tudang Sipulung

MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Sepuluh tahun perjalanan Kelas Inspirasi (KI) di Sulawesi Selatan menjadi momen refleksi penuh makna bagi para relawan, panitia, pengajar, dan dokumentator di Benteng Rotterdam, Minggu (11/05) kemarin.

KI menggelar kegiatan bertajuk Tudang Sipulung, sebagai ajang silaturahmi, berbagi cerita, dan menyalakan kembali semangat untuk terus menginspirasi anak-anak Indonesia.

Tudang Sipulung sendiri lahir dari inisiatif beberapa relawan, sebagai ruang untuk saling menguatkan dan menjaga nyala gerakan pendidikan berbasis kerelawanan.

Dalam sambutan daringnya, Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar, Alif, menyampaikan rasa syukur atas capaian satu dekade Kelas Inspirasi Sulsel.

"Perjalanan sepuluh tahun ini tentulah tidak mudah ada pasang surut, lika-liku dan kerumitan-kerumitan yang ditemui. Tetapi bagi kita mempercayai pendidikan itu layak diupayakan pastinya seluruh kerumitan itu bisa dihadapi," ujar Alif

"Kita percaya Kelas Inspirasi menjadi marwah  sebuah gerakan yang selalu kita jaga karena anak-anak di Indonesia layak untuk mendapatkan versi yang terbaik untuk mereka dapatkan," sambungnya.

Alif juga menekankan bahwa perjuangan dalam gerakan pendidikan tentu tidak mudah. Ada pasang surut, tantangan, dan kerumitan yang harus dihadapi. Namun dengan semangat bersama dan keyakinan bahwa pendidikan layak diperjuangkan, seluruh tantangan itu dapat dilalui.

“Apa yang kita tanam hari ini mungkin belum tampak hasilnya, tapi percayalah pendidikan adalah investasi jangka panjang,” pungkasnya, seraya mengajak para relawan untuk terus merefleksikan langkah dan memperkuat niat dalam membangun mimpi anak Indonesia meraih cita-citanya.

Sementara itu, Ketua Panitia Tudang Sipulung, Andi Bunga Tongeng, mengenang awal perjalanan Kelas Inspirasi Sulsel yang dimulai dari diskusi dadakan di Lapangan Karebosi pada tahun 2013.

“Saya teringat sebuah kalimat: ‘Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin.’ Kalimat itu melekat di benak saya dan teman-teman saat pertama kali memulai Kelas Inspirasi,” ujarnya.

Menurut Bunga, Kelas Inspirasi bukanlah soal popularitas atau pengakuan formal. Gerakan ini murni digerakkan oleh semangat sukarela, selama tidak melanggar 7 Prinsip Dasar KI, maka siapa pun bisa berkontribusi.

Sebelum menutup sambutannya Andi Bunga mengucapkan  “Selamat bersua, melepas rindu, bertukar cerita, dan memupuk kembali semangat menginspirasi melalui Tudang Sipulung ini” Salam Inspirasi!

Kegiatan Tudang Sipulung juga diramaikan dengan berbagai agenda seperti pameran foto, sesi permainan, serta berbagi kisah inspiratif dari tiga relawan lintas peran:

Ruby Sudikio, relawan pengajar sejak 2015 yang telah berkontribusi di lebih dari 10 kabupaten/kota, Kun Syahreza, relawan panitia KI Pangkep sejak 2015, dan Faturahman, relawan dokumentator sejak masih menjadi mahasiswa.

Melalui forum ini, para relawan saling berbagi pengalaman, semangat, dan harapan agar gerakan ini terus berlanjut dan menyebarkan dampak positif, terutama bagi generasi penerus bangsa.

Sejauh ini, Kelas Inspirasi telah terlaksana di lebih dari 20 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, mulai dari Kota Makassar, Gowa, Takalar, Maros, Pangkep, Bantaeng, Pare-pare, Bulukumba, Pinrang, Sidrap, Selayar, Wajo, Palopo,Enrekang,Jeneponto, Bone, Sinjai, Toraja Utara, Toraja, Luwu Timur. Meski beberapa wilayah sempat vakum, namun beberapa diantaranya tetap aktif. 

Tahun ini, Kelas Inspirasi bakal hadir kembali di sejumlah kabupaten/kota Sulawesi Selatan. Dua diantaranya bahkan sudah memasuki Kelas Inspirasi ke-10 menginspirasi anak-anak Sekolah Dasar (SD) di daerahnya masing-masing yakni Kelas Inspirasi Pangkep pada Agustus mendatang dan Kelas Inspirasi Gowa pada bulan september. Satu daerah lain juga akan mengadakan yakni Kelas Inspiras Wajo pada bulan November mendatang. 

Editor : Leo Muhammad Nur