get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Tembak Polisi, Bareskrim Polri Gerak Cepat Kirim Tim ke Polres Solok Selatan

Sepekan Jelang Ramadan Kawasan Wisata Malino Gowa Dipadati Pengunjung

Minggu, 27 Maret 2022 | 19:44 WIB
header img
Wisatawan menikmati pemandangan di Hutan Pinus Malino, Kabupaten Gowa, Minggu (27/3/2022).

MALINO-celebes.iNews.id: Ribuan pengunjung memadati kawasan wisata \Malino, Kecamatan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa, Sulwesi Selatan (Sulsel), Minggu (27/3/2022).

Akibatnya sempat terjadi kemacetan di jalan depan Pasar Sentral Malino dan kawasan hutan pinus. Sementara sebagian besar hotel dan vila di dataran tinggi ini dilaporkan terisi sejak Jumat (25/3/2022) malam.

Salah seorang wisatawan, Syaiful, yang ditemui salah satu vila di dekat area wisata Hutan Pinus mengaku dia dan keluarganya datang dari Kota Parepare, sekitar 220 Km dari Malin mengatakan ini adalah kunjungan pertamanya dalam tiga tahun terakhir.

“Saya terakhir ke sini (Malino) waktu liburan tahun 2019 waktu mau bulan puasa juga. Berikutnya saya tidak berlibur lagi karena pandemi covid-19,” uja wiraswasta yang datang bersama keluarga besarnya yang menumpang empat mobil.

Menurut seorang juru parkir di area hutan pinus,  kendaraan terpaksa parkir di bahu jalan karena lahan parkir yang tersedia sudah penuh. “Sudah tidak muat di dalam Pak. Makanya kendaraan terpaksa parkir di luar,” ujarnya.

Petugas di pintu masuk hutan pinus juga mengakui besarnya jumlah wisatawan yang datang untuk menikmati hari Minggu terakhir sebelum masuk bulan puasa. “Tahun lalu sempay dibuka tapi dengan jumlah terbatas sedangkan tahun 2020 sewaktu awal covid kami tutup total,” jelasnya.

Malino adalah kawasan dataran tinggi di wilayah Kabupaten Gowa yang berhawa dingin dengansuhu dapat mencapai 14 derakat selsius. Daerah ini mirip dengan kawasan puncak di Bogor-Cianjur, Jawa Barat (Jabar) dan Kota di Batu di Malang Raya, Jawa Timur {Jatim).

Jarak Kota Makassar ke Malino sekitar 68 Km dengan sebagian melalui jalan menanjak dan berkelok. Daerah ini sudah menjadi kawasan peristirahatan bagi pejabat pemerintahan kolonial Belanda pada 1920-an.  

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Gowa, Arifuddin Saeni, mengungkapkan, sejumlah kawasan wisata yang ada di Gowa dipadati pengunung dalam dua hari terahir.

Namun pengelola tempat wisata selalu diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker. “Jadi meski pun angkat covid-19 sudah melandai namun pemerintah selalu memgimbau untuk selalu memakai masker. Apalagi kalau di tempat yang ramai,” ujar Ariefuddin.  

  

Editor : Nur Farida

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut