Andi Yuslim Patawari Dorong Kurikulum Adaptif Industri di Wisuda ASMI Publik Makassar

MAKASSAR, iNewsCelebes.id –Yayasan Pendidikan Publik Sulawesi Selatan, Akademi Sekretari Manajemen Indonesia (ASMI) Publik Makassar, menggelar Wisuda Ahli Madya ke-XXIX yang berlangsung di Hotel Horison, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Sulawesi selatan. Kamis, (31/07/2025).

Sebanyak 76 wisudawan resmi dikukuhkan dalam prosesi tersebut, terdiri dari lulusan program studi D3 Manajemen Informatika dan D3 Sekretari.

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Andi Yuslim Patawari (AYP), yang hadir memberikan orasi ilmiah. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk mendukung penuh dunia pendidikan, khususnya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan siap menghadapi tantangan global.

“Kami dari Kadin Indonesia mendukung seluruh kampus melaksanakan tugas dan fungsi akademiknya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Yuslim dalam orasi ilmiahnya. 

PLT Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo ini turut menekankan,  lembaga pendidikan tinggi harus terus melakukan evaluasi dan pembaruan kurikulum agar tetap relevan dengan dinamika pasar kerja dan perkembangan industri yang begitu cepat.

“Kampus adalah institusi pencetak produk masa depan. Oleh karena itu, revisi kurikulum harus menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan tuntutan globalisasi. Kadin siap bersinergi demi menghasilkan SDM yang kompeten,” jelasnya.

Ia menambahkan, kehadiran Kadin dalam acara wisuda ASMI Publik bukan hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga komitmen nyata dalam menjembatani dunia usaha dengan dunia pendidikan.

"Kami ingin berbagi pengalaman, menyampaikan perkembangan dunia usaha, dan memastikan alumni ASMI dapat diterima di pasar kerja. Sinergi ini penting untuk memperkuat kualitas pendidikan dan memperkuat persatuan bangsa,” ucapnya.

Acara wisuda ini turut dihadiri Wakil Walikota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, Ketua DPRD Sulsel, Rachmatika Dewi.

Editor : Muhammad Nur