get app
inews
Aa Text
Read Next : Breaking News: Massa FSPMI dan Warga Nyaris Bentrok di Depan PT Wings Group Gowa, Situasi Memanas!

Tuntut Hak Lahan, Warga Blokade Jalan Perusahaan PT MDA di Luwu

Sabtu, 09 Agustus 2025 | 19:27 WIB
header img
Aliansi Anak Adat Blokade Jalan utama Perusahaan PT MDA di Luwu. Foto: Nasrudin Rubak

LUWU, iNewsCelebes.id - Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Anak Adat memblokade akses jalan utama menuju area operasional PT Masmindo Dwi Area di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Jumat (09/08/2025). 

Aksi ini memutus jalur masuk bagi kendaraan operasional maupun karyawan perusahaan ke wilayah tambang. Warga menutup akses jalan dengan kendaraan dan membuat portal dari bambu.

Dalam orasinya, massa menegaskan tuntutan mereka untuk pembebasan lahan adat yang hingga kini statusnya masih menjadi sengketa antara warga dan perusahaan serta prioritas tenaga kerja lokal, khususnya bagi masyarakat adat di sekitar area tambang.

“Ini tanah leluhur kami. Kami hanya meminta hak kami diakui dan warga sekitar diberdayakan. Jangan kami hanya jadi penonton di tanah sendiri,” ujar Wartawan Pasande, salah satu tokoh masyarakat dalam keterangan persnya. Sabtu, (09/08/2025).

Selain memblokade gerbang perusahaan, aksi solo juga dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga yang muak dengan debu yang ditimbulkan oleh aktifitas PT Masmindo Dwi Area.

Sebagai bentuk perjuangan Ibu rumah tangga tersebut nekad menidurkan tiang bendera Merah Putih di badan jalan untuk menghalau kendaraan perusahaan.

Menurutnya, kerusakan rumah dan kesehatan warga akibat debu bukanlah sekadar keluhan, melainkan masalah serius yang harus segera ditangani. 

Lihat rumah saya diselimuti debu, sudah tidak layak huni, kalau hujan banjir lumpur karena tidak ada drenaisenya. Saya akan terus melakukan aksi ini sampai tuntutan saya dipenuhi," ucap Neni Sambawa.

PT Masmindo Dwi Area Temui Massa

Sementara itu, Perwakilan PT Masmindo Dwi Area, Deamole Yusuf, yang menjabat sebagai Senior Clinical Data Manager, turun langsung menemui massa aksi. Ia menyatakan komitmen perusahaan untuk menindaklanjuti seluruh tuntutan warga, termasuk pembebasan lahan dan penyerapan tenaga kerja lokal.

“Ketika ada perekrutan, masyarakat adat akan menjadi prioritas. Transparansi itu pasti ada. Untuk pembebasan lahan, kita perlu koordinasi lebih lanjut, dan kami siap segera melakukan pertemuan,” kata Deamole Yusuf di hadapan massa.

Untuk diketahui, PT Masmindo Dwi Area merupakan perusahaan tambang emas yang beroperasi di Kecamatan Latimojong, salah satu wilayah pegunungan di Luwu yang kaya sumber daya mineral. Sejak awal beroperasi, proyek ini kerap menuai sorotan dari sebagian warga adat yang mengklaim lahan tambang berada di atas tanah warisan leluhur mereka.

Editor : Muhammad Nur

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut