Harga Beras di Makassar Mulai Turun, Satgas Pangan Polda Sulsel Pantau Stabilitas Harga di Pasaran

Sazili M
Harga beras di Pasar Tamammaung Kota Makassar mulai turun. Foto: Ist

MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Setelah Presiden Jokowi mengumumkan penurunan harga beras di pasar-pasar, hal yang serupa juga terjadi di sejumlah pasar di Kota Makassar.

Di Pasar Tamammaung Jalan AP Pettarani, Kecamatan Panakkukang, Makassar, harga beras kembali normal. Di salah satu kios milik Yusuf (21), harga beras per liter berkisar antara Rp12.000-14.000, sementara per kilogramnya sekitar Rp16.000-18.000.

Yusuf menjelaskan bahwa jenis beras yang paling diminati masyarakat, terutama mahasiswa, adalah beras Bogor. Harganya terjangkau dan kualitasnya memuaskan.

"Yang paling diminati masyarakat adalah beras Bogor, harganya Rp12.500 per liter," kata Yusuf pada Kamis (29/2/2024).

Dua minggu menjelang Ramadan, harga beras masih stabil menurut Yusuf. "Sejauh ini masih stabil, tidak terlalu naik signifikan, masih normal," ungkapnya.

Seperti Yusuf, Habidin (35), seorang pedagang beras di Pasar Terong, Jalan Urip Sumoharjo, juga menyatakan bahwa harga beras masih normal.

Habidin menjelaskan bahwa harga beras yang dia jual lebih tinggi karena harga dari pemasok atau petani naik.

Meskipun demikian, menurut Habidin, harga beras mulai normal kembali seiring berjalannya waktu.

"Harga beras sekarang tergantung dari pabrik juga. Sekarang murah tapi biasanya tiga hari kemudian naik lagi, untuk hari ini masih stabil," jelas Habidin.

Lebih lanjut, Habidin menyebut bahwa harga beras dari pabrik adalah Rp16.000 per kilogram, sementara di pasarnya dia menjualnya seharga Rp18.500 per kilogram.

"Kalau per liter sekitar Rp13.000 lebih," tambahnya.

Harga beras sedikit berbeda di Pasar Pa'baeng-baeng, Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Harga beras jenis premium turun dari Rp17.000 menjadi Rp16.000 per kilogram.

Sementara itu, untuk beras jenis medium, harganya masih stabil di Rp14.000 per kilogram.

Daeng Nambung (36), seorang pedagang beras di pasar tersebut, mengatakan bahwa lonjakan pembeli biasanya terjadi seminggu sebelum Ramadan.

"Untuk sementara belum terlalu ramai sih. Biasa-biasa saja. Nanti kalau satu minggu menjelang puasa baru banyak pembeli," katanya.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Rauf, menyatakan bahwa Satgas Pangan Polda Sulsel terus memantau stabilitas harga di pasar.

Menurut Helmi, pemantauan juga dilakukan di gudang-gudang Bulog dan pemasok beras.

"Satgas pangan Sulsel bekerja setiap hari. Ada perintah dari Markas Besar untuk memeriksa ketersediaan bahan pokok setiap beberapa hari," ujarnya kepada awak media.

Helmi mengatakan bahwa ada peningkatan harga beras beberapa hari sebelumnya, namun satgas pangan telah melakukan pengecekan di seluruh wilayah.

"Ikhtiar untuk mencegah penimbunan," tegasnya.

Helmi menegaskan bahwa hingga saat ini Satgas Pangan Polda Sulsel belum menemukan adanya penimbunan beras.

"Sudah memeriksa gudang-gudang beras. Tidak ada penimbunan. Masalahnya lebih terkait dengan masa panen yang belum dimulai," tambahnya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network