MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Di balik kejernihan kaca gedung Stanford University yang menghadap hutan Redwood, nama Universitas Hasanuddin (Unhas) menggema di ruang pertemuan School of Sustainability.
Bukan sekadar tamu dari Timur Indonesia, Unhas hadir membawa misi besar: menjembatani Wallacea dan Silicon Valley melalui pendirian Unhas–Stanford Centre.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis Unhas, Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, memimpin delegasi kampus dengan penuh keyakinan. Dalam presentasinya di hadapan pimpinan lembaga riset Stanford, ia menyampaikan bahwa kehadiran Unhas bukanlah upaya pencitraan, melainkan tawaran kolaborasi berbasis rekam jejak nyata dan kekuatan riset dari kawasan Indonesia Timur.
“Kami datang dengan rekam jejak, dengan tim lintas disiplin, dan dengan laboratorium hidup bernama Indonesia Timur,” ujar Prof. Adi, dikutip dari Unhas.tv, 30 Juni 2025.
Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Unhas ke tiga kampus top dunia: University of Hawaii, UC Berkeley, dan Stanford. Namun di titik akhir inilah, kerja sama konkret terwujud—ditandai dengan disetujuinya pendanaan awal senilai Rp5 miliar untuk tiga tahun penelitian bersama.
Riset akan difokuskan pada isu-isu strategis seperti pertambangan berkelanjutan, energi terbarukan, dan perubahan iklim, dengan menggandeng lembaga riset global Mineral-X dan dukungan industri internasional.
“Unhas telah ditunjuk sebagai Center of Excellence untuk komoditas nikel di Indonesia. Kami punya prodi Geologi, Pertambangan, Metalurgi, dan Kimia. Kami punya lokasi, SDM, dan pengalaman,” ujar Prof Adi.
“Yang kami butuhkan adalah mitra global untuk masuk ke jejaring ilmu pengetahuan dunia," tambahnya.
Tak hanya soal sumber daya, Stanford menilai kekuatan Unhas justru terletak pada pendekatan kolaboratifnya. Proyek RISE (Revitalizing Informal Settlements and their Environment) selama tujuh tahun menjadi tolok ukur.
Direktur Kemitraan Unhas, Dr. Ansariadi, memaparkan bahwa proyek tersebut tak hanya memperbaiki drainase di permukiman padat Makassar, tapi juga mengubah paradigma kebijakan kota.
“RISE adalah etalase bagaimana kampus bisa bekerja bersama masyarakat dan pemerintah lokal untuk menciptakan perubahan konkret,” ujar Ansariadi.
Pijakan ini membuka babak baru: riset interdisipliner terkait perubahan iklim dan penyakit tropis di pesisir Wallacea. Laboratorisnya: wilayah Makassar dan sekitarnya.
Puncaknya, Stanford menyetujui pembentukan Unhas–Stanford Centre yang akan diresmikan pada Dies Natalis Unhas September 2025. Berlokasi di Kampus Unhas, pusat ini akan menjadi simpul riset, pertukaran ilmuwan, dan program pengembangan kapasitas.
Lebih dari sekadar pusat studi, lembaga ini dirancang sebagai panggung dialog antara sains global dan kearifan lokal Nusantara. Mulai dari energi terbarukan, desain tata kota, hingga inovasi pangan dan teknologi pengolahan limbah berbasis lokal.
“Yang kita bangun bukan hanya pusat riset, tapi ekosistem kolaboratif tempat ide-ide lintas disiplin bisa bertemu, saling mengisi, dan menciptakan dampak,” ujar Prof. Adi.
Program tahunan seperti summer school dan research clinic juga akan mempertemukan mahasiswa Unhas dan Stanford, membuka jalan untuk kolaborasi ilmiah sejak jenjang awal.
Lebih jauh, Unhas juga merintis dua konsorsium riset baru: riset energi berbasis kemiri dan biodiversitas tropis di Hawaii, serta hubungan penyakit tropis dan iklim di UC Berkeley.
Hingga pertengahan 2025, Unhas telah memiliki 22 konsorsium riset internasional, melonjak dari hanya tiga pada 2022. Lompatan ini terjadi berkat strategi Thematic Research Group (TRG) yang diinisiasi oleh Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa.
“Sulit menembus tembok universitas top AS,” ujar Adi.
“Tapi ketika kita datang dengan ekosistem riset yang matang dan peta jalan yang jelas, kita tidak hanya diterima, tapi dipercaya," jelasnya.
Dengan Unhas–Stanford Centre, Unhas menegaskan posisinya sebagai pionir kampus Indonesia Timur yang memimpin diskursus global seputar keberlanjutan, keadilan, dan masa depan planet ini.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait