MAMASA, iNewsCelebes.id - Tragedi memilukan terjadi di Puskesmas Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, ketika seorang pasien bernama Lina Limbong, 47 tahun, meregang nyawa tanpa pertolongan medis pada Jumat, (01/08/2025).
Puskesmas yang seharusnya menjadi fasilitas kesehatan dasar siaga 24 jam ternyata kosong tanpa tenaga medis yang berjaga, memicu kemarahan dan duka mendalam di kalangan keluarga dan warga sekitar.
Sebuah video amatir berdurasi lima menit tiga puluh delapan detik yang kini viral di media sosial, memperlihatkan tragedi memilukan tersebut. Tangisan pecah di ruang pelayanan kesehatan yang semestinya menjadi tempat penyelamatan.
Keluarga korban, Dominggus Alrombelinggi, mengaku tiba di Puskesmas Nosu sekira pukul 16.00 Wita. Namum tidak ada satu pun tenaga medis yang berjaga.
“Bahkan saya sendiri yang harus menarik tandu dari ruang UGD (Unit Gawat Darurat, red) untuk menaikkan pasien," ujar Dominggus kepada wartawan saat dikonfirmasi. Sabtu, (02/08/2025).
Lanjut Dominggus, meski pihak keluarga dilanda kepanikan, tetap bersabar menunggu tenaga kesehatan namun faktanya tidak ada yang datang sehingga membuat keluarga geram.
"Kami tunggu sampai 20 menit, tidak ada satu pun petugas yang datang. Kami sudah panik karena kondisinya semakin memburuk. Sampai akhirnya pasien meninggal dunia tanpa sempat ditangani,” tegas Dominggus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa, dr. Ratna Dewi Sari mengatakan, berdasarkan kerangan kepala Puskemas Nosu, petugas yang berjaga tengah merujuk pasien lain ke RSUD Polewali.
“Namun demikian, kami mengakui ada kelemahan dalam sistem pelayanan, terutama karena ini adalah Puskesmas rawat inap. Seharusnya UGD tetap standby 24 jam,” kata dr. Ratna.
Disisi lain kata Ratna, dalam standar pelayanan kesehatan, terutama di puskesmas rawat inap, tidak seharusnya terjadi kekosongan petugas, terlebih di UGD yang merupakan garis depan penanganan pasien.
Merespon kejadian ini, Bupati Mamasa, Welem Sambolangi, langsung menginstruksikan Dinas Kesehatan, Inspektorat, dan lembaga terkait untuk melakukan investigasi langsung ke lapangan.
“Kami harus pastikan penyebab dan kronologi yang sebenarnya. Apapun hasil verifikasi dan ivestigasi tim yang turun di lapangan," kata Walem Sambolangi dalam keterangan resminya. Sabtu, (02/08/2025).
Pihaknya juga menegaskan akan menindak tegas tenaga kesehatan jika terdapat kelalaian dalam bertugas.
"kami harus ambil tindakan dan kalau memang ada kelalaian harus diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegas Welem.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait