MAKASSAR, iNewsCelebes.id – Forum Wartawan Bisnis Makassar menggelar diskusi dengan menghadirkan sejumlah akademis terkait satu tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran dari sudut pandang Energi, pada Senin (17/11/2025) di Kopitiam, Jl. Amanangappa, Kota Makassar.
Salah satu sorotan terkait kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang mendorong PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerap konsentrat tembaga milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Akademisi dan pakar lintas disiplin ilmu di Makassar, Sulawesi Selatan menilai langkah ini dianggap tepat untuk menjaga keberlanjutan operasional smelter Freeport sekaligus memastikan agenda hilirisasi tetap berjalan di tengah terganggunya pasokan bahan baku.
"Jadi kan industri smelter-nya Freeport itu kan bahan baku tidak ada, sementara smelter sudah siap. Ya pasti dia harus ambil material dari AMNT. Kebijakan pemerintah ini tepat dilakukan supaya memutar roda perekonomian,” ujar pakar energi yang juga dosen Univeristas Muslim Indonesia Makassar, Syarifuddin.
Syarifuddin menjelaskan bahwa pemerintah telah lama membatasi ekspor bahan mentah, sehingga pemanfaatan fasilitas pengolahan dalam negeri menjadi semakin penting. Menurutnya, langkah Freeport mengolah konsentrat milik perusahaan lain justru menunjukkan adanya fleksibilitas industri dalam negeri menghadapi situasi darurat.
Selain menjaga operasi industri, kebijakan ini dinilai mendukung agenda hilirisasi yang terus didorong pemerintahan Prabowo-Gibran. Dengan konsentrat yang diolah di dalam negeri, kata Syarifuddin, nilai tambah ekonomi bisa lebih besar karena pajak, serapan tenaga kerja, dan aktivitas industri tetap berlangsung. “Hilirisasi itu pasti nilai tambah. Kan nilai tambah produknya lebih bagus lagi. Jadi pajak juga masuk ke negara lebih banyak,” ujarnya.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait
