Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal 74 Siswa Usai Santap MBG di Pangkep

Udin Syahrudin
Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Muhammad Saleh. Foto: Udin

PANGKEP, iNewsCelebes.id - Polisi tengah mendalami dugaan kasus keracunan massal yang menimpa 74 siswa setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Labbakang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Kasat Reskrim Polres Pangkep, AKP Muhammad Saleh, membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan langkah penyelidikan sejak malam kejadian. Informasi awal diterima melalui laporan masyarakat terkait banyaknya siswa yang mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan MBG.

“Kami sementara lidik. Sejak malam kejadian itu, kami langsung turun pulbaket (pengumpulan bahan keterangan). Informasi awalnya dari laporan masyarakat,” ujar AKP Muhammad Saleh.

Sejumlah saksi telah menjalani pemeriksaan awal untuk mengungkap kronologi peristiwa tersebut. Polisi juga meminta laporan resmi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pangkep mengenai hasil laboratorium sampel makanan.

“Hasil lab pemeriksaan makanan kita minta dari Dinkes. Kami juga memeriksa semua yang terkait termasuk pihak SPPG yang menyalurkan makanan,” katanya, Kamis (11/12/2026).

Penyidik turut mendatangi dapur penyedia makanan MBG di Kampung Coppeng-Coppeng, Kecamatan Labbakang, yang diduga menjadi sumber makanan sebelum puluhan siswa mengalami gejala keracunan.

“Kita periksa semua yang terkait untuk mengetahui siapa yang lalai sehingga menyebabkan siswa keracunan,” tegas Saleh.

Dapur SPPG 02 Dihentikan Sementara

Sementara itu,Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat Dinkes Pangkep dr Ishaq memastikan bahwa operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 02 Labakkang telah dihentikan sejak Selasa (9/12/2025).

“Kami sudah turun melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan investigasi ke dapur SPPG tersebut, dan operasionalnya sudah kami stop sejak hari Selasa sampai sekarang. Penutupan ini akan berlanjut sampai proses perbaikan selesai dan hasil uji sampel ulang dinyatakan layak. Setelah itu baru izin operasional bisa dikeluarkan kembali,” kata dr. Ishaq, Kamis (11/12/2025) saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurutnya, pihak SPPG saat ini masih melakukan pembenahan sesuai rekomendasi Dinkes, termasuk perbaikan sanitasi, cara pengolahan bahan makanan, hingga standar kebersihan dapur.

“Sekarang memang belum bisa beroperasi. Mereka kami minta menyampaikan progres perbaikan setiap hari. Sementara ini, sejak Selasa kemarin, SPPG tidak melayani, memasak, atau mendistribusikan makanan ke seluruh penerima manfaat,” jelasnya.

Dinkes memastikan bahwa kondisi telah sepenuhnya terkendali. Hingga Kamis (11/12), tidak ada penambahan laporan kasus baru dari seluruh puskesmas di wilayah kerja SPPG.

“Informasi yang kami terima dari puskesmas, sudah tidak ada laporan tambahan. Jadi clear, total kasus tetap 74 orang sejak Senin malam hingga Selasa dini hari,” ungkapnya.

Kabar baik juga datang dari para korban. Seluruh siswa yang sempat dirawat kini telah dipulangkan dalam keadaan membaik.

“Alhamdulillah semua korban yang dirawat sudah pulih dan dipulangkan. Mereka sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Dinkes Pangkep menegaskan bahwa operasional SPPG hanya akan dibuka kembali setelah seluruh proses perbaikan rampung dan hasil uji laboratorium menunjukkan dapur telah memenuhi standar keamanan pangan. Kasus ini menjadi fokus pengawasan ketat untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 74 siswa di Pangkep, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi pembagian makanan MBG di sekolahnya pada Senin (8/12/12). Puluhan siswa itu berasal dari SMA 13 Boarding School dan SD Negeri 13 Kassiloe, Labbakang

Editor : Muhammad Nur

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network