MAKASSAR, -- Bergerak bersama dalam mengendalikan stunting terus ditunjukan Forum Kemanusian Kota Makassar (FKKM). Salah satunya dengan terus menguatkan diskusi dengan kelompok-kelompok masyarakat.
Hal itu ditunjukan lewat Focus Group Discussion di Kelurahan Rappokalling dan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Selasa (06/06/2023), siang. Langkah tersebut merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat. Salah satu warga, Suhartina menyampaikan bahwa diskusi ini sangat penting.
"Karena yang kami tahu masyarakat, stunting itu anak kurus dan pendek," katanya.
Adanya kegiatan ini, lebih memberi kita pemahaman bahwa stunting itu berpengaruh ke seluruh tumbuh kembang anak. Termasuk perkembangan otak. Ketua FKKM, dr Udin Malik mengatakan sangat perlu sinergitas masyarakat dengan kader PKK, KB, dan Posyandu.
"Stunting itu perlu dihadapi bersama, sebab tidak hanya pada memberikan asupan saja tetapi anak perlu pendampingan," jelasnya.
"Saya berharap kita sama-sama, mencatat berapa anak yang tergolong stunting, gizi kurang, dan gizi buruk di wilayah Ta masing-masing agar intervensi pemerintah bisa mencakup keseluruhan," katanya.
Alumni Fakultas Kedokter Unhas 2013 yang meraih predikat Summa Cumlaude dengan IPK 4.00 itu menegaskan, anak-anak yang terdeteksi stunting tidak butuh makanan mewah. Terpenting protein dan kandungan gizi lain bagus. Cukup ada telur atau ikan. Untuk bisa seperti itu, kata dia, cukup dengan mengaplikasikan program 1 Anak 1 Warung Makan.
"Anak-anak stunting perlu pangawasan, karena banyak orang tua sekarang masih muda. Kalau anaknya sudah tidak mau makan langsung ditinggal tidak didampingi dengan baik," katanya.
Kalau stunting itu sangat berpengaruh ke otak yang tidak berkembang. Jadi bukan saja tinggi badan.
Editor : Andi.M.Yusuf Aries