Hanya Persoalan Bidak Catur, Pengunjung Warkop Tega Aniaya Bocah 3 Tahun

MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Seorang pengunjung warung kopi (warkop) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terekam CCTV saat menganiaya bocah berumur tiga tahun. Pelaku tega menganiaya korban hanya persoalan sepele.

Peristiwa itu terjadi di salah satu warkop di Jalan Anggrek, Kota Makassar, Kamis (27/7/2023) malam.

Baca Juga

Andi Arwin Azis Harap Gerakan Pangan Murah Stabilkan Harga dan Kendalikan Inflasi di Makassar

Dalam rekaman CCTV yang beredar, pelaku yang merupakan pengunjung warkop sedang bermain catur bersama pengunjung warkop lainnya.

Kemudian pemilik warkop bersama anaknya melintas dan nampak singgah untuk melihat permainan catur tersebut. Namun tiba-tiba sang anak tersebut berjalan mendekati meja pengunjung dan mengambil bidak catur, sehingga membuat pengunjung langsung memukul kepala korban dari arah belakang hingga terjatuh ke lantai.

Melihat anaknya jatuh usai dipukul, ayah korban langsung meminta maaf kepada pelaku, sembari berusaha memperbaiki posisi catur.

Baca Juga

Makassar Dorong Branding ‘Kota Makan Enak’, Usulkan Diri Masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Bukannya menerima permintaan maaf, pelaku masih terus memarahi bocah hingga sang ayah bereaksi dan mengobrak-abrik papan catur di atas meja. Suasana pun semakin tegang hingga mengundang perhatian pengunjung warkop lainnya.

Beruntung tidak ada aksi balasan, pelaku terlihat meninggalkan mejanya dan berjalan keluar dari warkop. Sementara, korban ditenangkan oleh ayahnya.

Menurut ayah korban, Agung, pelaku merupakan pengunjung yang sudah sering datang ke warkop.

Baca Juga

Berbasis Aplikasi, Bappeda Makassar Lakukan Diseminasi Penyusunan Data Stunting

"Pengunjung sering datang, pegawai di rumah sakit yang di jalan Minasa Upa," kata Agung.

Terkait kasus ini, Agung sudah membuat laporan penganiayaan kepada anaknya di Unit PPA Polrestabes Makassar.

"Ada luka sedikit di bibirnya terbentur di ujung kursi, sudah dilaporkan di Polrestabes," ujarnya.

Editor : Arham Hamid