MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Istilah 'Pakintaki' tengah ramai menjadi perbincangan netizen di jazirah Sulsel. Khususnya di Makassar, istilah itu kerap menghiasi perbincangan masyarakat di tempat manapun.
Menoleh ke belakang, istilah tersebut awalnya menjadi viral setelah gemar diucapkan oleh akun Instagram bernama @pakintaki_rodo. Dalam feed atau postingannya itu, sang pemilik akun memperlihatkan tingkah jenaka.
Ia mengucapkan bahasa Makassar yang tidak begitu lancar namun menggelitik. Lalu diakhiri dengan menyebut istilah pakintaki.
Istilah tersebut juga dipakai PSM Makassar usai menahan imbang Bali United dengan skor 2-2. Alhasil, kata itu kian viral di mana-mana dan menjadi ucapan kebiasaan masyakarat.
Sang pemilik akun instagram tersebut rupanya bernama asli Aldi (18). Ia belakangnya diketahui merupakan pemuda asal Dusun Karama, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto.
Acap kali dibingungkan dengan makna dari istilah pakintaki, Aldi menjelaskan bahwa sudah menjadi kebiasannya menyebut kata tersebut. Bukan semata-mata dibuat agar bisa viral.
Istilah pakintaki sendiri bermakna angkat telpon. Mengingat Aldi juga menyebut kata itu sembari gestur atau isyarat tangannya seperti mengangkat telpon.
"Itulah artinya Pakintaki sebenarnya. Jadi angkat telpon, setiap telpon dia bunyi milik si Aldi, dia senang membantu orang seperti sopir-sopir kontainer, dia ada masalah bisa dibantu," jelas Aldi diwakili oleh Aris sebagai juru bahasa dalam podcast Rijal Djamal, Senin (14/2/2022).
"Jadi setiap hari angkat telpon dan selalu angkat telpon lalu bilang pakintaki rodo. Kalau bunyi 'latto' di mulut itu terserah mau satu atau banyak kali," sambungnya.
Terakhir, Aldi tidak mempersalahkan jika istilah tersebut sudah dimaknai dengan arti yang lain. Sebab, menurutnya, kata tersebut sudah menjadi universal atau bisa ditempatkan dalam kondisi apapun.
"Jadi kalau yang diartikan itu menurut versi masing-masing. Bisa juga dibilang bikin kaget, ada juga yang bilang setelah pertandingan PSM itu hastag ewako diganti jadi pakintaki," tutupnya. (*)
Editor : M. S Fadil