MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Indira Yusuf Ismail lahir di Makassar, 26 Februari 1968. Adalah sosok yang penuh dedikasi dalam membangun kotanya.
Sebagai anak sulung dari sembilan bersaudara, ia meniti karier dari bawah, dimulai dengan menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin pada 1990.
Setelahnya, Indira memulai kiprahnya di dunia korporasi sebagai bagian dari Perusahaan Kapal Peti Kemas Internasional. Namun, pengabdiannya pada masyarakat tidak berhenti di sana.
Saat ini, Indira dikenal sebagai Ketua TP PKK, Bunda PAUD, Ibu Posyandu, Ibu Asuh Stunting, dan Ketua Dekranasda Kota Makassar.
Peran-peran ini bukan sekadar jabatan formal, melainkan tanggung jawab yang ia jalani dengan sepenuh hati. Untuk mendukung berbagai program pemerintah kota yang dipimpin oleh Danny Pomanto.
Indira punya visi yang jelas tentang bagaimana masyarakat Makassar bisa berkembang, dan salah satu inisiatif besarnya adalah mendirikan sekolah PAUD negeri gratis di setiap kecamatan.
Bagi Indira, pendidikan usia dini adalah kunci untuk membangun generasi masa depan yang lebih baik.
Maka, ia memimpin renovasi dan pembangunan fasilitas PAUD secara bertahap, agar anak-anak di Makassar mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Di sisi lain, sebagai Ibu Asuh Stunting, Indira berada di garis depan dalam upaya menekan angka stunting di kota Makassar.
Kunjungan ke Posyandu dan edukasi gizi menjadi kegiatan rutin yang ia jalani. Untuk memastikan bahwa setiap anak di Makassar tumbuh dengan sehat dan kuat.
Tidak hanya itu, Indira juga memajukan peran PKK dan Dekranasda, dengan menyediakan infrastruktur yang mendukung kegiatan operasional dan pelatihan para anggotanya.
Gedung baru dan fasilitas lengkap menjadi pusat dari berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas para ibu di Makassar.
Yang menarik, adalah program Lorong PKK yang digagas Indira. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di tingkat kelurahan dengan menciptakan lingkungan yang produktif, mandiri, dan sejahtera.
Indira percaya, perubahan besar dimulai dari hal-hal kecil, seperti memberdayakan lorong-lorong di kota Makassar.
Kerja keras Indira tidak hanya diakui oleh masyarakat, tetapi juga oleh pemerintah pusat.
Ia telah menerima penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN, sebagai bukti nyata kontribusinya dalam kesejahteraan keluarga dan pembangunan masyarakat.
Namun, di balik semua pencapaian itu, ada satu hal yang menjadi ciri khas Indira: ia selalu turun langsung ke lapangan.
Baginya, memimpin bukan sekadar teori di atas kertas. Ia percaya bahwa pemimpin harus berada di tengah masyarakat, memahami langsung permasalahan yang ada, dan memberikan solusi nyata.
Gaya kepemimpinan ini mengingatkan kita pada sosok-sosok besar seperti Margaret Thatcher, Bunda Teresa, hingga Susi Pudjiastuti.
Jika suatu hari takdir membawanya menjadi Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail kemungkinan besar akan menerapkan pendekatan "hands-on" yang sama.
Memastikan kebijakan pemerintah berjalan efektif dan membawa dampak nyata bagi seluruh warga kota.
Editor : Arham Hamid