Biadab! Selain Perkosa Bocah, Pria di Makassar Turut Hubungan Seks dengan Anjing Peliharaan

MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Pelaku penculikan dan pemerkosaan anak di bawah umur inisial P (12)  di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyampaikan pengakuan mengejutkan.

Pelaku Khalil Gibran (37) ternyata tidak hanya melakukan aksi bejatnya terhadap anak di bawah umur. Ia juga kerap menyetubuhi anjing peliharaannya.  

Baca Juga

Terungkap! Kronologi Khalil Gibran Nekat Culik dan Perkosa Bocah di Makassar

Hal itu diungkap Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana saat menghadirkan pelaku dalam konferensi pers di Kantor Polrestabes Makassar, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Wajo, Senin (14/4/2025).  

Arya Perdana mengatakan jika pelaku memiliki kelainan seksual akibat sering menonton video porno. Akibatnya, fantasi seksual pelaku menjadi liar. Mirisnya dikatakan turut dilakukan ke hewan peliharaanya.

"Motif tersangka melakukan aksi bejatnya karena kebiasaan menonton film porno, sehingga sering berfantasi seksual. Berdasarkan pengakuannya, pelaku pernah menyetubuhi anjing peliharaannya," ujar, Arya.  

Arya melanjutkan, karena kelainan seksualnya itu, pelaku kerap melampiaskan nafsu bejatnya baik kepada hewan maupun anak di bawah umur.  

"Dalam film porno, ada adegan sesama dewasa, sesama jenis, dengan anak kecil, bahkan dengan hewan. Itu memengaruhi perilakunya," lanjutnya.  

Bahkan, pelaku saat diinterogasi oleh pihak kepolisian dalam jumpa pers mengaku bukan cuma satu kali melakukan hubungan seks ke anjing peliharaanya.

"Iya, sering (dengan anjing peliharaan)," ucap, pelaku sambil menundukkan kepala.  

Dalam kesehariannya, Kombes Arya menyebut pelaku bekerja sebagai pegawai rumah makan di wilayah Tamalate dan telah berkeluarga dengan dua anak perempuan.  

Sebelumnya diberitakan, Aparat Polrestabes Makassar menangkap seorang pria berinisial Khalil Gibran (32), terduga pelaku penculikan, penganiayaan, dan pemerkosaan terhadap anak perempuan berusia 12 tahun. Pelaku kini ditahan di Kantor Polrestabes untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Editor : Leo Muhammad Nur