MIWF 2025 Siap Digelar, Hadirkan 150 Pembicara Dalam dan Luar Negeri

MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Salah satu festival literasi terbesar di Indonesia Timur, Makassar International Writers Festival (MIWF), kembali digelar tahun ini.
Mengusung tema “Land and Hand”, MIWF 2025 akan berlangsung selama empat hari, dari 29 Mei hingga 1 Juni 2025 di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan.
Festival ini akan menghadirkan lebih dari 150 pembicara dari dalam dan luar negeri. Selama empat hari penyelenggaraan, mereka akan berpartisipasi dalam lebih dari 100 program mulai dari diskusi panel, peluncuran buku, lokakarya, hingga pameran dan presentasi karya seni.
Salah satu kurator MIWF 2025, Mariati Atkah, menjelaskan bahwa tema "Land and Hand" merupakan kelanjutan dari gagasan tahun sebelumnya.
“Jika m/othering menekankan kerja-kerja perawatan, Land and Hand menegaskan pentingnya kerja-kerja mempertahankan. Keduanya bukan hal yang saling bertentangan,” ujar Mariati Atkah, salah satu dari tiga kurator MIWF 2025.
Penulis asal Barru tersebut menambahkan, tim MIWF telah memetakan kata-kata kunci untuk menerjemahkan tema ini ke dalam program konkret.
“Dari ‘tanah’ dan ‘tangan’, kata kunci diperluas menjadi ‘ruang’, ‘kuasa’, ‘pengetahuan’, ‘akses’, ‘keberlanjutan’, dan ‘solidaritas’,” sambungnya.
MIWF 2025 menghadirkan nama-nama yang telah dikenal luas seperti Andreas Kurniawan (psikiater-penulis), Cania Citta (kreator konten-penulis), Natasha Rizky (aktris-penulis), Ian D. Wilson (peneliti), serta penulis-penulis dari Timur Indonesia seperti Faisal Oddang, Ibe S. Palogai, Aziziah Diah Aprilya, hingga Maria Pankratia.
Tak ketinggalan, program Emerging Writers akan menampilkan tujuh penulis muda berbakat dari berbagai daerah, termasuk Wahyuddin D. Gafur (Ternate), Topilus B. Tebai (Dogiyai), hingga Alghifahri Jasin (Makassar). Mereka akan berbagi pengalaman kreatif dan tantangan dalam menulis.
MIWF juga menghadirkan pameran seni dan lokakarya seperti “Seni dan Pemulihan”, serta “Kritik Sastra” bersama Doni Ahmadi dan Iin Farliani. Pengunjung juga bisa menikmati sajian khas dalam Taman Rasa, yang kembali dihadirkan tanpa wadah plastik sekali pakai.
Dukungan terhadap festival ini datang dari berbagai institusi nasional dan internasional, di antaranya Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Greenpeace Indonesia, Pulitzer Center, Project Multatuli, dan Konjen Australia di Makassar.
Editor : Leo Muhammad Nur