get app
inews
Aa Text
Read Next : LSI Denny JA Sebut Prabowo Butuh Sosok "Mr Clean" Seperti Amran Sulaiman

Kementan Gandeng Perguruan Tinggi dan TNI AL untuk Percepat Swasembada Pangan

Kamis, 29 Mei 2025 | 21:02 WIB
header img
Menteri Pertanian, Mendiktilsaintek, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) berkolaborasi untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan nasional (Foto: Kementrian Pertanian)

JAKARTA, iNewsCelebes.id – Pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan pangan. Melalui kerja sama lintas sektor, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) memperkuat riset terapan guna mendorong peningkatan produksi domestik, khususnya pada empat komoditas utama: gandum, kedelai, jagung, dan bawang putih.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi akan menjadi fondasi penting dalam mendorong produktivitas nasional.

“Kami teliti bagaimana meningkatkan produktivitas dengan melibatkan seluruh perguruan tinggi yang punya keahlian. Gandum, kedelai, jagung, dan bawang putih kami dorong agar produksinya melampaui standar nasional,” tegasnya dalam pernyataan di Kantor Pusat Kementan.

Keempat komoditas ini hingga kini masih sangat bergantung pada pasokan luar negeri. Padahal, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkannya secara mandiri. Oleh karena itu, pendekatan riset yang bersifat praktis dan langsung diterapkan di lapangan menjadi fokus utama pemerintah.

Langkah ini merupakan bagian dari realisasi Asta Cita, agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya riset berbasis kebutuhan serta penguatan kemandirian pangan nasional.

Sebagai bentuk percepatan, delegasi Kementan telah dikirim ke beberapa negara dengan karakter agroklimat serupa seperti Brasil dan Yordania untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengembangan komoditas pangan strategis.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menambahkan bahwa riset yang dilakukan tidak akan berhenti di publikasi ilmiah saja, melainkan diarahkan untuk memberikan dampak nyata di sektor pertanian.

“Kami bentuk konsorsium riset dari hulu ke hilir. Setiap komoditas memiliki tim khusus yang mengintegrasikan akademisi, peneliti Kementan, dan pelaku industri,” ujarnya.

Sebagai contoh, untuk pengembangan komoditas bawang putih, penelitian dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pembibitan varietas unggul hingga ke strategi pemasaran. Dengan demikian, hasil riset dapat langsung dimanfaatkan oleh petani serta pelaku industri.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyebutkan bahwa pihaknya telah menetapkan empat flagship riset nasional yang difokuskan untuk masing-masing komoditas. Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran riset sebesar Rp20 hingga Rp40 miliar, mencakup dari tahap riset dasar hingga proses komersialisasi.

“Ini konsorsium lengkap. Kita libatkan dosen, peneliti, dan praktisi yang memahami seluruh rantai produksi, dari varietas unggul, teknologi budidaya, pengendalian hama, hingga alat dan mesin pertanian,” jelas Brian.

Dukungan juga datang dari TNI Angkatan Laut (TNI AL). Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan bahwa pihaknya siap berperan aktif dalam pengembangan budidaya kedelai melalui riset dan pemanfaatan lahan yang ada.

“Kami sudah uji coba budidaya kedelai di Serang dan hasilnya sangat baik, mencapai 4,39 ton per hektare. Program ini juga akan diperluas ke berbagai wilayah,” ungkapnya.

Dengan sinergi dari berbagai pihak, pemerintah optimistis target penguatan ketahanan pangan nasional dapat tercapai. Melalui pendekatan riset terintegrasi dan kolaborasi aktif antar sektor, Indonesia diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah komoditas lokal sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.

"Presiden ingin agar komoditas strategis ini tak lagi bergantung pada impor. Kami optimistis, dengan kerja sama kuat antar sektor, kita mampu wujudkan kemandirian pangan nasional,” jelas Mentan Amran.

Editor : Arham Hamid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut