TMMD Sulap Desa Pincara dari Dunia Terisolir Menuju Gerbang Ekonomi

Selama sebulan penuh, jalan sepanjang 5 kilometer dengan lebar 7 meter dibuka membelah perkebunan. Tidak hanya itu, tiga unit jembatan (Plat dekker), drainase sepanjang 200 meter, hingga rumah layak huni dan fasilitas air bersih ikut terbangun.
Tak ketinggalan, fasilitas MCK untuk sekolah dan masyarakat yang menjadi harapan turut diwujudkan. Program ini pun dilengkapi dengan kegiatan non-fisik seperti penyuluhan kebangsaan, mitigasi bencana dan penanganan stunting.
Kepala Desa Pincara, Musibar, bahkan tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya, ia menyebut TMMD ini seperti mukjizat bagi desanya. Jalan yang dibangun bukan sekadar tanah dan kerikil melainkan harapan dan masa depan untuk generasi dari desanya.
Pelajar-pelajar yang dulu harus menempuh perjalanan berjam-jam untuk ke sekolah, kini bisa tersenyum melihat jalanan yang terbuka. Para petani tak lagi takut hasil panennya membusuk sebelum sampai ke pasar.
"Ini bagian dari doa kami yang terkabul, ini merupakan langkah awal dari kemajuan desa dan masyarakat kami," ucapnya.
Sementara Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menyebut program ini sebagai wujud nyata dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan bagian dari visi pemerintah daerah untuk membangun dari pinggiran, menjangkau yang terjauh.
Ditempat yang sama Letjen TNI Mochamad Syafei Kasno, Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat, memastikan akses jalan kini telah terbuka dan siap digunakan. Namun, ia juga menitip pesan agar jalan ini dirawat dan dijaga oleh warga.
"Jalan ini adalah milik rakyat. Tapi tanggung jawab untuk merawatnya juga ada di tangan rakyat," ucapnya dengan tegas.
Dengan adanya TMMD masyarakat yang ada di Pincara, desa kecil di balik pegunungan kini bisa menatap masa depan. Ini menjadi bukti nyata jika pembangunan tidak hanya milik kota namun merambah hingga ke pelosok negeri.
Editor : Muhammad Nur