LUWU - celebes.iNews.id – Grup usaha Kalla (Kalla Group) membangun smelter di Desa Karang-Karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kalla Group melalui anak usahanya PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) menanamkan investasi Rp 10 triliun untuk proyek ini.
Pendiri Kalla Group HM Jusuf Kalla (JK) datang ke Luwu, Senin (28/3/2022) untuk melihat dari dekat proyek tersebut. Wakil Presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019 ini tiba di Bandara Bua dengan pesawat pribadi dan disambut Sekkab Luwu Sulaiman bersama beberap stafnya.
PT Bumi Mineral Sulawesi membangun smelter nikel di atas lahan 141 hektar yang ditargetkan sudah dapat beroperasi tahun 2023 mendatang. Smelter ini berkapasitas produksi mencapai 60 ribu ton per tahun per smelter.
“Smelter ini Insyaallah sudah beroperasi tahun depan dengan Kapasitasnya 60 ribu (ton). Peralatan yang diperlukan semua sudah sampai di sini,” ujar JK usai melakukan pertemuan dengan jajran direksi PT BMS dan pejabat Pemkab Luwu.
Proyeksi perusahan hingga tahun 2030 dapat membangun 14 tungku smelter. Untuk bahan baku nikel akan dipasok dari wilayah Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).
JK memastikan perusahaan ini akan mempekerjakan masyarakat setempat sebagai karyawan “Jadi 85 persen yang dipekerjakan adalah warga lokal namun itu sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan Sedangkan karyawan yang dari luar khusus yang yang sudah berpengalaman dan natinya akan mentransfer pengalaman mereka kepada masyarakat setempat,” ujar Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini.
Smelter adalah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut telah meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.
Editor : Nur Farida