get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Ciduk 2 Pentolan Geng Motor 'Apa Ada Apa Habis' di Makassar

Bacok Warga dan Serang Polisi, Tiga Geng Motor di Makassar Diringkus

Minggu, 22 Juni 2025 | 14:27 WIB
header img
Resmob Polda Sulsel tangkap anggota geng motor di Makassar. (Foto: Ardi Wira)

MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Tiga pemuda yang diduga anggota geng motor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil ditangkap aparat kepolisian. Ketiganya masing-masing berinisial MRS (16), MSF (15), dan AN (19), diduga terlibat dalam aksi pembacokan terhadap dua warga. Salah satu dari mereka, MRS, bahkan sempat menyerang petugas dengan busur saat hendak diamankan.

Penangkapan bermula dari aksi MRS yang berhasil diamankan di kawasan Jalan Sungai Saddang Baru, Minggu dini hari. Saat hendak ditangkap, pelaku justru melawan dan melepaskan anak panah ke arah polisi.

"Kami mendapati ada sekelompok pemuda yang mencurigakan, kemudian tim mendekati. Pada saat didekati mereka melakukan penyerangan yaitu menggunakan busur, namun beruntung saja tidak terkena personil," kata Kanit Ewako Resmob Polda Sulsel, AKP Wawan Suryadinata, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (22/6/2025).

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa MRS merupakan anggota geng motor bernama Aliansi Utara, kelompok yang sebelumnya terlibat dalam kasus pembacokan dua warga Makassar, tepatnya di wilayah hukum Polsek Mamajang dan Mariso, pada Kamis (19/6).

"Pada saat melakukan pemeriksaan, rupanya mereka adalah geng motor Aliansi Utara yang kemarin melakukan penyerangan terhadap dua orang warga di wilkum Polsek Mamajang dan Polsek Mariso," ujarnya.

Dari pengakuan MRS, dua rekannya yaitu MSF dan AN turut diamankan oleh petugas. Dalam penangkapan tersebut, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor, tiga busur, dan sebilah parang.

"Untuk pelaku geng motor yang diamankan ada tiga orang. Untuk barang bukti yang kami amankan adalah sepeda motor, kemudian juga 3 busur dan satu bilah parang," lanjut Wawan.

Ia menjelaskan bahwa aksi penyerangan MRS terhadap polisi terjadi karena pelaku salah mengira petugas berpakaian preman sebagai anggota geng motor lawan. Sementara, aksi pembacokan terhadap warga dilakukan dalam kondisi mabuk demi menunjukkan eksistensi kelompok.

"Kalau motif penyerangan yang dilakukan pada malam ini, mereka mengira itu petugas yang sedang melakukan patroli dengan menggunakan pakaian preman adalah lawan geng motornya," jelasnya.

"Pada saat mereka melakukan penyerangan terhadap masyarakat itu hanya untuk eksistensi mereka. Karena sebelumnya mereka meminum minuman beralkohol, kemudian dalam kondisi mabuk mereka melihat orang yang melintas kemudian melakukan penyerangan," tambah dia.

Editor : Leo Muhammad Nur

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut