Proyek Jalan Tani di Gowa Diduga Serobot Lahan Warga, Ahli Waris Lapor Polisi

GOWA, iNewsCelebes.id - Proyek pembangunan jalan tani di Dusun Baji Pa'mai, Desa Borimatangkasa, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, menuai sorotan. Pasalnya, proyek tersebut diduga melintasi lahan milik warga tanpa izin pemilik sah.
Fatmawati, ahli waris pemilik lahan, mendatangi Polres Gowa untuk melaporkan oknum Kepala Desa Borimatangkasa yang diduga menyerobot tanah keluarganya.
"Kami sangat menyayangkan tindakan kepala desa, karena tanpa pemberitahuan langsung kepada kami pembangunan itu dilakukan. Maka dari itu, kami mendatangi Polres Gowa untuk melaporkan kejadian ini," ujar Fatmawati saat ditemui di depan Mapolres Gowa, Senin (8/7/2025).
Menurut Fatmawati, lahan miliknya seluas sekitar 2,4 hektar dan telah bersertifikat resmi. Namun, selama proyek jalan tani berjalan, tak ada satu pun bentuk koordinasi dari pihak desa maupun pelaksana proyek.
"Kami punya bukti sertifikat resmi. Tapi pembangunan jalan ini dilakukan seolah tanah ini milik umum. Tidak pernah ada sosialisasi, surat pemberitahuan, apalagi permintaan izin," jelasnya.
Sementara Kepala Desa Borimatangkasa, Akhmad memastikan, pihaknya telah menerima laporan warga dan tengah berupaya mencari titik temu.
"Mengenai laporan warga terkait dugaan penyerobotan lahan itu, surat somasinya sudah diterima oleh BPD. Kami diberikan waktu satu minggu untuk menyelesaikan persoalan tersebut," ujarnya
Ia menegaskan komitmennya sebagai kepala desa untuk mengurus persoalan itu hingga tuntas.
"Saya selaku Kepala Desa harus memenuhi kebutuhan masyarakat dan akan mengurusnya sampai selesai. Perlu diketahui, sebetulnya itu adalah tanah adat. Kami juga akan mengusut dan mempertanyakan kebenaran dari sertifikat yang ada, termasuk dasar penerbitannya," tambahnya.
Akhmad juga mengungkap bahwa proyek jalan tani tersebut sebelumnya telah mendapat persetujuan secara lisan dari almarhum Haji Lahuddin dalam sebuah rapat bersama warga.
"Persetujuan itu disampaikan langsung oleh Haji Lahuddin semasa hidupnya dalam rapat bersama masyarakat," pungkasnya.
Editor : Muhammad Nur