Konser Honne di Makassar Ditolak: Diduga Terafiliasi LGBT, Legislator dan MUI Bereaksi Keras

MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Rencana konser duo musisi asal Inggris, Honne, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan mendapat penolakan dari berbagai kalangan.
Penolakan terhadap band yang beranggotakan James Hatcher dan Andrew Clutterbuck itu mencuat karena dugaan afiliasi grup musik tersebut dengan isu Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT).
Salah satunya datang dari Legilator Makassar dari Fraksi PKS, Andi Hadi Ibrahim Baso, menyampaikan penolakannya secara terbuka. Ia meminta agar pemerintah kota tidak memberikan ruang terhadap agenda yang dinilai bertentangan dengan moral dan adat istiadat lokal.
“Di media sosial disebutkan akan ada konser artis yang terafiliasi LGBT di Makassar. Saya, sebagai anggota DPRD, menolak keras. Ini bukan hanya soal musik, tapi soal menjaga kehormatan nilai budaya dan moral masyarakat kita,” tegas Andi Hadi, kepada wartawan di Makassar.
Reaksi MUI Sulsel
Sikap tegas juga disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan. Melalui anggota Komisi Fatwa, Dr KH Nasrullah Bin Sapa menyatakan keprihatinan dan penolakan terhadap rencana kedatangan Honne jika benar memiliki keterkaitan dengan promosi gaya hidup LGBT.
“Sebagai lembaga keagamaan yang memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan ketenteraman sosial, MUI Sulsel menyatakan keprihatinan dan penolakan atas konser tersebut apabila terbukti grup musik ini mengusung atau mendukung paham LGBT,” tegas Nasrullah dikutip dari laman resmi MUI Sulsel.
MUI menilai konser semacam itu berpotensi merusak moral generasi muda dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam, norma sosial, serta adat budaya masyarakat Bugis-Makassar.
“Kami menyerukan kepada pemerintah, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama menjaga ruang publik dari penyebaran ideologi atau gaya hidup yang bertentangan dengan agama dan budaya bangsa,” tambahnya.
Nasrullah menegaskan bahwa MUI tidak menolak seni dan budaya, namun menolak keras semua bentuk kegiatan yang dianggap destruktif terhadap akhlak dan keimanan umat.
MUI juga mendorong agar promotor dan penyelenggara acara mempertimbangkan ulang konser tersebut jika memang terdapat unsur yang menormalisasi LGBT, baik melalui lirik, simbol, maupun pesan dalam pertunjukan.
Pemkot Belum Terima Permohonan Izin Konser
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan bahwa hingga saat ini Pemerintah Kota belum menerima permohonan resmi ataupun surat rekomendasi perizinan terkait penyelenggaraan konser tersebut.
"Kalau menurut saya begini, tidak ada izin. Belum sampai ke saya. Coba cek, kroscek ke pihak-pihak yang biasa mengeluarkan izin ini. Belum ada sampai ke kita," kata Munafri saat ditemui di Balai Kota Makassar, Rabu (17/7/2025).
Munafri menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan verifikasi ke instansi terkait guna memastikan apakah proses perizinan konser tengah berjalan.
"Kalau ada kegiatan yang tidak memiliki izin, tentu kegiatan itu tidak bisa. Justru itu kita sedang mengecek semuanya," pungkasnya.
Editor : Muhammad Nur