Mabuk Miras, Pria di Gowa Tebas Dua Sepupu Setelah Debat Soal Pencurian

GOWA, iNewsCelebes.id - Perdebatan soal isu pencurian di Desa Nirannuang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berujung aksi brutal. Seorang pria bernama Saiful Dg Romo (dalam pengaruh alkohol) mengamuk dan menebas dua orang sepupunya sendiri menggunakan parang.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada Selasa (29/7/2025) malam sekitar pukul 22.00 WITA, di Kampung Beru, Dusun Moncong Tanah, Desa Nirannuang.
Awalnya, Saiful Dg Romo dan Abdul Malik Dg Nyonri (43) terlibat adu argumen soal maraknya kasus pencurian di desa tersebut. Saiful bersikeras bahwa pencurian makin sering terjadi, sementara Abdul Malik menilai itu hanya isu atau hoaks belaka.
Cekcok di tengah jalan itu semakin memanas. Sehingga Nurali Dg Sijaya (50) yang melihat keduanya berdebat, berusaha melerai. Namun, emosi Saiful tak terbendung. Dalam kondisi mabuk berat, Saiful tiba-tiba mencabut parang dari pinggangnya dan langsung menebas tangan Nurali.
Tak berhenti di situ, Saiful kemudian menyerang Abdul Malik hingga tangan kanan korban pun terluka parah akibat sabetan parang.
Akibat aksi brutal itu, Nurali mengalami luka di tangan kiri dan mendapat 10 jahitan usai dirawat di Puskesmas Bontomarannu. Sementara Abdul Malik dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan luka serius di tangan kanan dan harus menjalani perawatan intensif setelah menerima 30 jahitan.
Kedua korban adalah kakak beradik dan diketahui masih memiliki hubungan keluarga dekat dengan pelaku, yakni sepupu dua kali. Sebelumnya, tak ada persoalan pribadi di antara mereka.
Kanit Resmob Ipda Andi Muhammad Alfian membenarkan kejadian tersebut.
" Benar, telah terjadi penganiayaan berat yang mengakibatkan dua korban mengalami luka tebasan di bagian tangan kanan. Pelaku adalah kerabat mereka," ujar Ipda Andi, Rabu (30/7/2025).
Saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang langsung kabur usai melakukan penyerangan.
"Motifnya masih kami dalami. Pelaku dalam keadaan mabuk berat saat kejadian dan kini sedang dalam pengejaran," tambahnya.
Editor : Muhammad Nur