Kamar Mayat dan Dapur Gizi RSUD Lapatarai Barru Jadi Sorotan karena Berdekatan, Direktur Tepis

BARRU, iNewsCelebes.id - Kondisi Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lapatarai Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) jadi sorotan. Pasalnya, lokasi instalasi gizi ini berdekatan dengan kamar mayat.
Dapur Instalasi Gizi hanya dibatasi dengan tanah kosong yang dipenuhi rumput liar serta gudang kecil.
Salah satu staf ahli gizi RS Lapatarai Barru, Halijah, menjelaskan bahwa kondisi bangunan instalasi gizi dan kamar mayat yang berdekatan disebabkan oleh keterbatasan lahan.
"Biasanya di rumah sakit-rumah sakit di Makassar itu, Instalasi Gizi itu memang selalu berdampingan dengan kamar Jenazah. Tapi karena di sini lokasi tidak panjang, jadi mentok di sini, jadi makanya agar dekat," ujar Halijah kepada wartawan.
Meski demikian, kata Halijah, kamar mayat di RS Lapatarai Barru jarang digunakan karena biasanya jenazah langsung dibawa ke keluarganya setelah meninggal di kamar perawatan.
"Apalagi, kamar mayat di sini itu jarang dipakai, karena biasa kalau ada yang meninggal dari kamar perawatan dan langsung ke keluarganya," jelasnya.
Sedangkan Direktur RSUD Laparai, Dr. Suriadi Nurdin membantah bahwa ruang gizi dan kamar jenazah bersebelahan. Menurutnya, jarak antara keduanya sekitar 50 meter.
"Sebenarnya jarak dari ruang Gizi dari kamar mayat itu tidak sebelahan. Jadi dari ruang Gizi itu ada sedikit tanah kosong dan bagunan kecil lalu kamar jenazah, kurang lebih jarnanya itu ada sekitar 50 Meter" katanya kepada iNewsCelebes.id saat di Konfirmasi Sabtu, (20/9/25) Sekira Pukul 19.30 Wita.
Suriadi menjelaskan bahwa fungsi kamar mayat tidak maksimal karena tidak memiliki lemari pembekuan jenazah. Akibatnya, jenazah jarang dibawa ke kamar mayat dan langsung diserahkan kepada keluarga pasien.
"Karna kami tidak punya lemari pembekuan jadi hampir semua jenazah itu jarang dibawa ke kamar mayat. jika ada yang meninggal itu dari kamar perawatan lansung diserahkan ke keluarga pasien. " terangnya.
Saat ditanya terkait jendela (Dapur Gizi) yang terbuka pada saat Jenazah di indentifikasi tim medis bersama pihak kepolisian di kamar mayat ia terangnya tidak tau.
"Saya tidak tau jika jendela (Dapur Instalasi Gizi) terbuka saya tidak ada informasi " jelasnya.
Lebih jauh ia katakan, kejadian ini (adanya mayat membusuk) baru pertama kali karena polisi meminta untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah. Jadi ruang itu kami fungsikan.
Ia mengatakan bahwa RSUD Lapatarai berencana memindahkan gedung jenazah ke tempat lain. Namun, rencana ini terhambat karena belum ada anggaran untuk itu.
Suriadi berjanji untuk membuat pemisah antara ruang gizi dan kamar jenazah.
"Insya Allah kami upayakan dibikinkan tembok pemisah antara ruang Gizi dan kamar jenazah," tutup Direktur RSUD Lapatarai Barru.
Editor : Muhammad Nur