Forum Wartawan Bisnis Makassar Bareng Akademisi Kupas Kebijakan Energi Satu Tahun Prabowo–Gibran
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lembaga Studi Kebijakan Publik, M. Kafrawy Saenong, menilai pemanfaatan fasilitas smelter yang tersedia di dalam negeri merupakan langkah logis, terutama setelah tambang Grasberg milik Freeport mengalami longsor sehingga pasokan bahan baku tersendat. Menurut dia, pemerintah tidak boleh membiarkan fasilitas pengolahan nasional berhenti beroperasi.
"Kalau pemerintah memanfaatkan kemampuan fasilitas dalam negeri, tentu itu sebagai hal yang sangat menggembirakan. Karena pemerintah tidak perlu capek-capek mencari pembeli di luar sana, tapi kita bisa mendayagunakan, memanfaatkan potensi-potensi yang ada," kata Kafrawy
la menjelaskan, kerja sama Freeport dan PT AMNT merupakan bentuk kolaborasi yang semestinya dilakukan secara terbuka demi menjaga keberlanjutan sektor energi dan pertambangan. la mendorong model kerja sama serupa terus diperluas, terutama untuk menghadapi situasi darurat pasokan atau gangguan operasional
"Apa yang terjadi di misalnya PT AMNT, kemudian mereka saling menutupi dengan PT Freeport, itu adalah kolaborasi yang tidak harus ditutupi, bahkan harus dibuka seluas-luasnya sehingga pemerintah bisa memberikan keberlanjutan kerja-kerja energi yang ada di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, pakar Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Sutardjo Tui, menilai bahwa upaya Freeport membeli konsentrat dari AMNT penting jika dikaitkan dengan stabilitas tenaga kerja dan keberlanjutan aktivitas industri di Mimika. Menurut dia, dalam situasi darurat pasokan, keputusan untuk membeli konsentrat justru dapat mengurangi potensi guncangan ekonomi di daerah.
"Kalau misalnya defisitnya kecil, nggak usah berputar. Tapi kalau dia punya impact, tenaga kerja, apa semua, itu harus dibantu. Dan dia bisa itu, karena uangnya banyak," tegasnya.
Editor : Muhammad Nur