TORAJA UTARA , iNewsCelebes.id - Pagi itu, cuaca mendung masih menyelemuti Rantepao, ibukota Kabupaten Toraja Utara, Sabtu (29/01/2022). Dari kejauhan, embun juga masih nampak di pegunungan.
Sementara, suasana kota sudah mulai riak. Warga lokal sudah memulai aktivitasnya. Begitu juga para wisatawan yang juga telah berdatangan.
Tiap hari, kabupaten pemekaran dari Tana Toraja itu memang kedatangan wisatawan. Mereka datang dari berbagai daerah. Tujuannya, berkunjung ke beberapa objek wisata yang ada.
Pada hari itu, beberapa objek wisata sudah mulai ramai. Sebut saja, Kalimbuang Bori dan Kete Kesu. Keduanya punya daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Di Kalimbuang Bori, mereka dimanjakan dengan hamparan batu menhir warisan masa megalitikum atau zaman batu besar. Sedangkan Kete Kesu merupakan desa adat dengan berjejer rumah adat Toraja, tongkonan, dan juga terdapat kuburan batu.
"Baru pertama kali di sini, bisa lihat langsung tongkonan sambil foto-foto. Karena ini kan banyak didatangi," ucap Firman (21) sembari duduk di bawah tongkonan.
Objek wisata lainnya juga seramai Kalimbuang Bori dan Kete Kesu. Di ujung barat, ada negeri di atas awan.
Namanya Lolai. Berada di atas pegunungan, pengunjung disihir dengan keindahan pemandangan alam yang luas.
Seindah namanya, kata orang, awan juga bisa dilihat dengan jelas tanpa membelalakkan mata. Namun sayang, saat itu cuaca sedang tidak bersahabat, awannya pun malu menampakkan diri.
Toraja juga dikenal memiliki Patung Yesus yang menjulang tinggi. Pemandangannya tidak kalah menarik dengan Patung Kristus Penebus di Kota Rio de Janeiro, Brasil.
Patung Yesus ini masuk dalam kawasan wisata Religi Buntu Burake, Tana Toraja. Alih-alih menikmati keindahan, para pengunjung justru lebih banyak berfoto demi mengabadikan momen indah di tempat itu.
"Pemandangannya indah. Kalau mau foto, kita harus mengubah kamera kita ke mode potrait biar patungnya kelihatan jelas," ucap Elma Purwanti (24).
"Jalan kesini juga mulus tidak jauh dari kota, meskipun banyak tanjakan. Karena ini kan memang berada di ketinggian," jelas wanita berwajah manis ini.
Adapula jembatan yang dibuat dari kaca. Hanya saja, wahana itu disetop sementara lantaran beberapa kaca rawan mengalami keretakan. Jika dipaksakan, nyawa pengunjung bisa terancam.
Perjalanan diakhiri dengan melihat salah satu objek agrowisata andalan Tana Toraja, yakni Pango-pango. Sama halnya, Lolai, kebun wisata ini juga berada di pegunungan.
Bedanya, Pango-pango dihiasi dengan Pohon Pinus yang menjulang. Tempatnya luas dan menyediakan berbagai wahana untuk pengunjung.
Di sana, tenda juga boleh didirikan. Dengan begitu, para wisatawan bisa menginap sambil menjelajahi Pango-pango.
Sejatinya, ada banyak objek wisata di Tana Toraja dan Toraja Utara yang bisa dikunjungi. Hal itu pulalah dua kabupaten ini menjadi salah satu destinasi primadona di Sulsel.
Kata orang, ke Sulsel, tidak lengkap rasanya jika tidak ke Toraja. Sementara bagi penulis, sepi rasanya bila berkunjung tanpa kehadiranmu. (*)
Editor : M. S Fadil
Artikel Terkait