MAKASSAR, iNewsCelebes.id - Ratusan buruh dan pekerja yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang berlangsung di Kota Makassar, di Hotel Claro, Sabtu 13/07/2024).
Pada Rakerwil ini, kaum buruh menyuarakan berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro terhadap kaum buruh maupun kaum pekerja di tanah air.
Mereka menyatakan protes terhadap Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja dan Undang-undang Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA).
Deputi Konsolidasi KSBSI, Martua Raja Siregar mengatakan penolakan berbagai kebijakan pemerintah tak hanya disuarakan di seluruh daerah, namun juga hingga ke tingkat pusat.
"Pengesahan Undang-undang Cipta Kerja, dianggap menyengsarakan kaum buruh maupun pekerja dan hanya menguntungkan para pengusaha saja," ujar Martua Raja Siregar usai membuka Rakerwil.
Selain itu kebijakan terkait potongan gaji untuk program Tapera, juga menjadi fokus pembahasan Rakerwil.
"Begitupun dengan kebijakan baru itu, Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera, perlu dikaji ulang", lanjutnya.
Sementara itu Ketua KSBSI Sulsel Andi Mallanti berharap Rakerwil KSBSI ini bisa menghasilkan berbagai rekomendasi untuk selanjutnya dibahas di Jakarta bersama dengan element terkait.
"KSBSI hadir untuk menjunjung keadilan berkesejahteraan. Rapat kerja dilakukan sekali dalam setahun dan sebelumnya telah dilaksanakan berbagai tempat Jeneponto, Wajo, Bulukumba, dan saat ini dilaksanakan di Kota Makassar", jelas Andi Mallanti.
Pada rakerwil kali ini mengangkat "Tema Transisi Energi yang Berkeadilan Tanpa eksploitasi".
Rakerwil KSBSI Sulsel dibuka secara resmi oleh Sekertaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Selatan, Ahryanto. Rakerwil menghasilkan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Pemerintah Sulawesi Selatan, Apindo Sulsel, Kadin Sulsel dan KSBSI Sulawesi Selatan.
Editor : Arham Hamid
Artikel Terkait
