Senada, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi Badan Gizi Nasional Anyelir Puspa Kemala yang hadir melalui zoom memaparkan misi Program MBG yang tidak hanya memberikan makanan bergizi, tetapi juga meningkatkan literasi gizi keluarga dan anak serta membentuk budaya makan sehat sejak dini.
“Gaya makan terbentuk sejak dini. Anak yang terbiasa makan sehat akan tumbuh dengan otak yang berkembang pesat, lebih cerdas, dan mandiri memilih makanan. Edukasi gizi harus dimulai dari rumah, dengan keterlibatan aktif orang tua dalam menyiapkan dan memberi teladan makan sehat,” jelas Anyelir.
Ia juga menambahkan bahwa program MBG memiliki potensi dampak ekonomi positif, karena melibatkan petani dan UMKM pangan lokal sebagai pemasok bahan makanan segar dan sehat, sehingga dapat menumbuhkan ekonomi daerah.
Sementara itu, Dosen UIN Alauddin Makassar Syamsul Qamar menilai program MBG sebagai terobosan baru yang mulia dan visioner.
“Ini bukan sekadar memberi makan, tetapi memberi harapan. Harapan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan tumbuh sehat dan cerdas. Saya berharap program ini terus berlanjut dan semakin banyak dapur atau SPPG berdiri di Makassar, sehingga para penerima manfaat dapat terjangkau secara maksimal,” jelasnya.
Dengan sinergi pemerintah, akademisi, masyarakat, dan pelaku usaha lokal, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan menjadi pondasi kuat dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045.
Pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung keberlanjutan program ini melalui partisipasi aktif, mulai dari penyediaan bahan pangan lokal hingga pengawasan pelaksanaan di lapangan
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait