"Teman-teman yang tidak terdata ini nasibnya akan dipecat di beberapa Puskesmas maupun Rumah sakit," sambungnya.
Ia menambahkan, para nakes sudah berulang kali menyampaikan aspirasi hingga ke bupati dan DPRD kabupaten melalui rapat dengar pendapat, namun belum ada solusi konkret.
Sebelumnya tenaga kesehatan ini melakukan unjuk rasa dengan menutup penuh satu badan jalan menuju arah Jalan Perintis Kemerdekaan sehingga arus lalu lintas lumpuh total.
Mayoritas demonstran merupakan nakes perempuan dari Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar. Mereka kompak mengenakan busana putih dengan jilbab biru, sambil membentangkan spanduk berisi tuntutan. Beberapa di antaranya bertuliskan, “Nakes Berduka,” “Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan oleh Birokrasi,” hingga “Belasan Tahun Mengabdi, Masa Jadi Sukarela Abadi.” Massa juga membakar ban bekas di tengah jalan.
Dalam pernyataan sikapnya, mereka menyuarakan sembilan tuntutan. Salah satu poin utama adalah desakan kepada Gubernur Sulsel dan DPRD Sulsel untuk memperjuangkan kepastian status kepegawaian seluruh nakes yang telah lama mengabdi, namun belum terdata dalam pangkalan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait