Rakernas Perbarindo 2025: BPR-BPRS Siap Sinergi Salurkan Dana Rp200 Triliun untuk UMKM

Vitrianda
Industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) menyatakan komitmennya untuk bersinergi dengan pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan senilai total Rp200 triliun. Foto: Ist

MAKASSAR, iNewsCelebes.id – Industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) menyatakan komitmennya untuk bersinergi dengan pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan senilai total Rp200 triliun.

Penyaluran dana ini ditujukan khusus untuk memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal.

Komitmen strategis ini menjadi hasil utama dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) 2025 yang digelar di Makassar pada 25 September lalu.

Ketua Umum Perbarindo, Tedy Alamsyah, menegaskan bahwa BPR-BPRS memiliki peran vital sebagai jembatan utama akses pembiayaan bagi masyarakat kecil.

“Dengan jaringan yang mencapai 6.676 kantor dan melayani lebih dari 20 juta rekening nasabah, BPR-BPRS mampu menjangkau segmen masyarakat yang seringkali belum terlayani oleh bank umum. Keterlibatan kami akan memastikan program pembiayaan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran dan berkelanjutan,” ujar Tedy.

Data menunjukkan, periode Juni 2023 hingga Juni 2024 menjadi masa pertumbuhan positif bagi industri ini. Kredit yang disalurkan naik 7,17% mencapai Rp162,57 triliun, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,01% menjadi Rp154,63 triliun. Peningkatan rata-rata tabungan dan deposito mengindikasikan kepercayaan masyarakat yang kian mantap.

Meskipun jumlah unit BPR-BPRS terkonsolidasi menjadi 1.557 unit, kapasitas pembiayaan industri ini tetap solid dan jangkauan layanannya tetap luas.

Fokus Utama Rakernas: Digitalisasi dan Regulasi

Rakernas Perbarindo 2025 juga menghasilkan tujuh agenda prioritas untuk memperkuat industri ke depan. Poin-poin penting yang dirumuskan meliputi:

Percepatan Digitalisasi melalui core banking system.

Peningkatan Kompetensi SDM.

Penyesuaian kebijakan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan eksplorasi posisi BPR-BPRS terkait regulasi terkini.

Upaya stabilisasi modal inti minimum dan pengkajian ulang penerapan SAK EP.

Pengajuan penurunan rasio Kecukupan Modal (CAR) secara bertahap untuk mendukung ekspansi pembiayaan.

Perbarindo meyakini bahwa kolaborasi erat antara pemerintah, perbankan nasional, dan BPR-BPRS akan menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas, mulai dari pemberdayaan UMKM hingga penguatan ekonomi di tingkat daerah.

“Kami siap menjadi mitra strategis dalam mendorong pembiayaan inklusif, memperluas akses keuangan, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tutup Tedy Alamsyah.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network