BARRU, iNewsCelebes.id - Kisah pilu bayi kembar di Kabupaten Barru yang dilahirkan prematur berujung satu meninggal dunia usai dirawat ruang IGD Ponek RSUD Lapatarai Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa kemarin, (7/10/25). Satu bayi lainnya kini dalam kondisi kritis dan dirujuk ke RS Habibie Ainun Parepare guna penagan lebih lanjut.
Bayi kembar dari pasangan seorang Perempuan Berinisial NIS (26) dan Laki-laki EY (32) diketahui merupakan warga Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.
Dimana NIS sempat kecewa lantaran diduga pihak Rumah Sakit (RS) yang dinilai lambat melakukan tindakan menyebabkan bayi satu dari dua bari tersebut meninggal.
"Lama sekali narujuk anaku seandainya pas lahir narujuk mungkin selamatji anaku, itulagi mau saya lihat anakku yang terakhir kalinya tidak sempatmi saya lihat, karena sudah dibungkus," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp pribadinya.
Sementara Kepala Ruangan IGD Ponek RSUD Lapatarai Barru, Fitri saat dikonfirmasi mengatakan sudah memberikan pelayanan yang terbaik terhadap bayi.
"Kami sudah berusaha memberikan peyananan terbaik bagi keluarga pasien. Dimana saat itu kondisi bayi dibawah prematur sehingga harus ditagini serius sebelum dilakukan rujukan," katanya kepada iNews.id pada Selasa kemarin, (7/10/25) pukul 16.45 Wita.
Ditempat yang sama Dokter Amir menjelaskan kronologi kejadian saat ibu bayi datang ke rumah sakit.
"Ibu bayi datang ke RS sekitar pukul 08.50 WITA dan kami melakukan tindakan USG untuk melihat kondisi bayi," katanya.
Hasil USG menunjukkan posisi bayi yang tidak normal. "Setelah kami cek, posisi tidak tempat bokongnya yang duluan dilubang rahim," tambah Dokter Amir.
Karena kondisi ibu bayi sudah dalam pembukaan penuh, dokter memutuskan untuk melakukan proses persalinan.
"Sedangkan ibu bayi saat itu sudah dalam kondisi pembukaan full, sehingga dilakukan proses persalinan," terangnya.
Lanjut Amir, Setalah bayi pertama lahir, bayi kedua yang kami tagani sempat ingin melakukan tindakan operasi, namun saat hendak ingin dibawa ke ruang operasi kaki bayi tersebut keluar dan dilakukan persalinan normal.
"Saat persalinan kedua bayi dalam kondisi tidak baik, dibawah prematur, sehingga kami melakukan tindakan Resusitasi (Pijat Jantung) oleh tiga Dokter, yaitu Risko, Yastrib, dan Ismi." Terannya.
Kami sudah berusaha namun satu dari dua bayi tersebut meninggal saat dokter melakukan tindakan, Sedangkan yang satunya kami tetap melakukan perawatan dengan melakukan pompa jantung karena kondisi bayi sangat lemah. Tambahnya.
Lebih jauh ia katakan, kami tidak bisa melakukan rujukan jika kondisi bayi lemah, tentu kami berusaha untuk menstabilkan dulu sebelum dirujuk.
"Karena jika kami langsung merujuk dengan kondisi bayi lemah bisa-bisa kedua bayi meninggal dalam perjalanan." tegasnya.
Ia juga Katakana Bayi Perempuan itu meninggal pukul 13.52 Wita sedangkan yang satunya baru bisa dirujuk pukul 17.21 Wita ke RS Habibie Ainun Parepare.
Kapolsek Barru, Kompol Anwar, menyatakan bahwa berdasarkan hasil pantauan di tempat kejadian perkara (TKP), pihak dokter telah memberikan pelayanan terbaik bagi bayi.
"Kalau kami lihat dokter sudah berusaha menyelamatkan bayi tersebut, akan tetapi kondisi bayi dibawah prematur dan lahir tidak normal membuat satu diantaranya meninggal," ujarnya.
Anwar juga menambahkan bahwa bayi yang masih hidup telah dirujuk ke RS Habibie Ainun untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Sedangkan yang satunya sudah dirujuk ke RS Habibie Ainun. Doakan semoga selamat bayinya," harapnya.
Editor : Leo Muhammad Nur