Sepak Bola Sebagai Fenomena Komunikasi dan Diplomasi Lunak
Dalam presentasinya, Wina mengungkap alasan memilih topik komunikasi olahraga karena bidang tersebut masih jarang disentuh oleh peneliti di Indonesia.
“Sepak bola ini bukan sekadar pertandingan, tetapi juga fenomena komunikasi dan diplomasi lunak. Namun sayangnya, prestasi sepak bola kita belum sebanding dengan antusiasme masyarakat,” jelasnya.
Ia menyoroti berbagai persoalan dalam pengelolaan liga, termasuk lemahnya koordinasi dan manajemen komunikasi antar pihak terkait. Salah satu studi kasus yang diangkat dalam disertasi adalah tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 yang menewaskan ratusan orang.
“Suporter adalah elemen penting sepak bola. Tanpa mereka, sepak bola kehilangan ruhnya. Namun tragedi Kanjuruhan menunjukkan lemahnya komunikasi krisis dan kurangnya transparansi,” tegas Wina.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Wina menyebut jumlah korban tragedi tersebut mencapai 250 jiwa, berbeda dari data resmi yang mencatat 135 korban. Ia menilai ketidakterbukaan informasi memperparah krisis kepercayaan publik terhadap penyelenggara liga.          
          
          
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait
