Seruan untuk PSSI dan Industri Sepak Bola Nasional
Dalam kajiannya, Wina memaparkan sejumlah kelemahan manajemen komunikasi di Liga Indonesia, seperti minimnya sosialisasi kebijakan kepada klub dan suporter, kurangnya pemanfaatan teknologi digital, lemahnya koordinasi keamanan, serta ketidaktegasan regulasi.
“Transparansi, kejelasan jadwal, penegakan regulasi, serta komunikasi krisis harus menjadi fokus utama pembenahan,” ujarnya.
Sementara itu, Prof Andi Alimuddin Unde selaku promotor pendamping memberikan apresiasi terhadap riset Wina yang dianggap sangat relevan dengan kebutuhan industri olahraga modern.
“Kajian ini penting karena sepak bola tidak bisa dipisahkan dari industri dan komunikasi. Tanpa sponsor dan dukungan media, liga tidak akan bertahan,” tutur Prof Alimuddin.
Perempuan di Garis Depan Kajian Olahraga dan Komunikasi
Dengan gelar doktor yang diraihnya, Wina resmi menambah daftar akademisi perempuan Sulawesi Selatan yang menaruh perhatian serius terhadap riset olahraga dan komunikasi. Ia menjadi sosok inspiratif yang menunjukkan bahwa sepak bola tidak hanya bisa dibahas di stadion, tetapi juga di ruang akademik.
Karya ilmiahnya diharapkan menjadi pijakan baru bagi pengambil kebijakan dan pelaku industri sepak bola nasional untuk membenahi tata kelola komunikasi yang lebih profesional, transparan, dan humanis.
Editor : Muhammad Nur
Artikel Terkait
