GOWA, iNewsCelebes.id — Persiapan peringatan Hari Jadi Gowa (HJG) ke-705 yang akan digelar pada 16–17 November 2025 di Pelataran Museum Istana Balla Lompoa menuai sorotan. Event Organizer (EO) Double Helix yang ditunjuk sebagai pelaksana disebut belum mengantongi izin keramaian dari kepolisian.
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Iwan Mazkrib, menilai kondisi tersebut mencerminkan kurangnya profesionalisme dari penyelenggara maupun pemerintah daerah. Menurut dia, seluruh proses perizinan seharusnya disiapkan jauh sebelum acara berlangsung.
“Jauh hari sebelumnya semua izin harus sudah selesai. EO Double Helix yang ditunjuk sebagai penyelenggara Hari Jadi Gowa ini kurang profesional. Jangan karena ini kegiatan pemerintah, aturan seenaknya dilanggar. Pemerintah mestinya menjadi contoh,” ujar Iwan.
Kepala Dinas Pariwisata Gowa, Ratnawati, mengaku baru mengetahui bahwa izin keramaian belum terbit. Ia menyebut EO kini sedang mengurus dokumen tersebut.
“Kami juga baru dapat info terkait izin keramaian, dan hari ini kami sudah sampaikan ke EO-nya,” ujarnya.
Pihak EO Double Helix melalui bagian Keamanan dan Perizinan, Angga, mengatakan mereka sebelumnya mengira perizinan keramaian telah ditangani oleh Dinas Pariwisata.
“Kami baru tahu ini, Pak. Karena sebelumnya saya kira Dinas Pariwisata yang urus. Hari ini akan kami selesaikan semuanya,” kata Angga.
Kasat Intel Polres Gowa, AKP Syarial Yuzdiansyah, menyampaikan bahwa pihaknya akan menelusuri kembali dokumen perizinan yang telah masuk.
“Kami cek kembali,” ujarnya singkat.
Sorotan terhadap kesiapan perizinan HJG ke-705 menjadi perhatian publik, mengingat acara tersebut diperkirakan melibatkan ribuan masyarakat. Penanganan izin yang profesional dinilai penting demi menjamin keamanan dan kelancaran peringatan hari jadi Kabupaten Gowa itu.
Editor : Thamrin Hamid
Artikel Terkait
