Tak hanya itu, admin media sosial harus memahami algoritma konten agar mencapai tujuan pemasaran dan komunikasi secara efektif dan mengoptimalkan strategi konten.
Dia juga mencontohkan, hingga saat ini banyak humas baik di pemerintahan dan instansi lainnya yang masih mengelola akun media sosialnya dipenuhi dengan seremoni wajah pimpinan, sehingga tidak ada efek informasi yang dapat tersampaikan ke publik. Akibatnya follower tidak bertambah dan interaksi tidak berkembang.
"Kesalahan umum humas itu menganggap media sosial sebagai arsip kegiatan pribadi pimpinan. Caption yang seperti rilis berita, konten yang tidak ada ajakan ke publik dan komentar publik yang diabaikan," katanya.
"Contohnya, bukan pimpinan menghadiri rapat, tapi yang di share ke masyarakat itu efek nyata ke masyarakat dari rapat tersebut," ucapnya.
Ndoro Kakung pun berpesan humas yang baik adalah humas yang mampu menyampaikan keluhan masyarakat ke pimpinan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan humas pemerintah dalam mengelola informasi dan interaksi di media sosial, sehingga dapat meningkatkan citra pemerintah dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Editor : Rizqa Leony PutriMPI Marketing
Artikel Terkait
